Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Evaluasi Proses dan Prosedur Pengembangannya

1. Evaluasi Proses Pembelajaran

Evaluasi proses pembelajaran adalah evaluasi yang menekankan pada evaluasi pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru meliputi keefektifan strategi pembelajaran yang dilaksanakan, keefektifan media pembelajaran, cara mengajar yang dilaksanakan serta minat, sikap dan cara belajar siswa (Tim Pekerti-AA PPSP LPP, 2007, http://lpp.uns.ac.id). 


Evaluasi proses pembelajaran merupakan tahap penting yang harus dilakukan seorang guna melihat kualitas pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran sering juga disebut sebagai refleksi proses pembelajaran yaitu untuk menemukan kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam Permen No. 41 tahun 2007 tentang standar proses

dinyatakan bahwa “evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan poses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran”. Evaluasi proses pembelajaran dalam hal ini dapat diselenggarakan dengan 2 cara yaitu: 

(a) membandingkan poses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses,
(b) mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru (Mustikasari, 2011, http://edu-articels.com). 

2. Evaluasi Proses Belajar 

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa evaluasi proses pembelajaran juga sering diartikan sebagai refleksi proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran itu sendiri, guru sangat perlu melakukan asesmen untuk mengetahui keberhasilah belajar siswa yaitu keberhasilan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan asesmen tersebut yaitu keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, kerjasama siswa dengan temannya, keberanian siswa untuk bertanya atau mengungkapkan pendapat (Poerwanti, dkk, 2008). 

Secara umum keberhasilan proses belajar siswa ditunjukkan oleh kinerja siswa selama mengikuti proses belajar mengajar. Oleh karena itu penting bagi guru untuk melakukan asesmen terhadap kinerja siswa. Asesmen kinerja atau sering juga disebut asesmen otentik merupakan proses penilaian kinerja dan perilaku siswa secara multidimensional pada situasi yang nyata/ dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Asesmen kinerja ini memiliki beberapa kelebihan yaitu:


(a) dapat mengevaluasi keterampilan-keterampilan yang tidak dapat dievaluasi dengan tes tradisional,


(b) menyajikan suatu evaluasi yang lebih hakiki, langsung dan lengkap dari beberapa tipe keterampilan mengungkapkan alasan, keterampilan lisan, dan keterampilan fisik, 


(c) menyajikan motivasi belajar yang lebih tinggi bagi siswa dengan tujuan yang jelas dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna, 


(d) mendorong pada aplikasi pembelajaran kontekstual (situasi kehidupan nyata) (Zainul dan Mulyana, 2005). 


Dalam pelaksanaannya asesmen kinerja membutuhkan waktu yang harus dipertimbangkan dalam penggunaannya. Penilaian dan penskoran kinerja subjektif sehingga memiliki reliabilitas yang rendah. Frekuensi dalam melakukan evaluasi secara individual harus lebih daripada kelompok (Zainul dan Mulyana, 2005).

3. Prosedur Pengembangan Evaluasi Proses 


Dalam mengembangkan evaluasi proses, seorang guru harus melakukan langkah-langkah di bawah ini.


(a) Menentukan tujuan, yaitu tujuan evaluasi proses pembelajaran dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan.


(b) Menentukan desain evaluasi, yaitu desain evaluasi proses pembelajaran mencakup rencana evaluasi proses dan pelaksana evaluasi.


(c) Penyusunan instrumen evaluasi, yaitu instrumen evaluasi proses pembelajaran untuk memperoleh informasi deskriptif dan/atau informasi judgemental dapat berwujud lembar pengamatan dan kuesioner.


(d) Pengumpulan data atau informasi, yaitu pengumpulan data atau informasi dilaksanakan secara obyektif dan terbuka agar diperoleh informasi yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran


(e) Analisis dan interpretasi, yaitu analisis berwujud deskripsi hasil evalusi berkenaan dengan proses pembelajaran yang telah terlaksana sedangkan interpretasi merupakan penafsiran terhadap deskripsi hasil analisis proses pembelajaran.


(f) Tindak lanjut, yaitu dalam evaluasi proses pembelajaran tindak lanjut pada dasarnya berkenaan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya dan evaluasi pembelajarannya (Tim Pekerti-AA PPSP LPP, 2007, http://lpp.uns.ac.id). 




DAFTAR RUJUKAN

Mustikasari, A. 2011. Evaluasi Proses Pembelajaran. (Online), (http://edu-articles.com), diakses 4 Februari 2014. 

Poerwanti, E, Widodo, E, Masduki, Pantiwati, Y, Rofieq, A dan Utomo, D.P. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. 

Tim Pekerti-AA PPSP LPP. 2007. Panduan Evaluasi Pembelajaran. (Online), (http://lpp.uns.ac.id), diakses 4 Februari 2014. 

Zainul, A dan Mulyana, A. 2005. Tes dan Asesmen di SD. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Posting Komentar untuk "Evaluasi Proses dan Prosedur Pengembangannya"