Penelitian Eksperimen (Experimental Design) di Bidang Pendidikan
Penelitian Eksperimen (Experimental Design) di Bidang Pendidikan
Desain penelitian eksperimen
adalah rancangan penelitian kuantitatif yang banyak digunakan dalam ilmu sain
maupun sosial-humaniora termasuk di bidang pendidikan. Desain penelitian
eksperimen berusaha mengkaji ada tidaknya hubungan sebab akibat antara
perlakuan yang diberikan dengan dampak yang dihasilkan. Penelitian ini paling
memenuhi syarat untuk menguji hubungan sebab akibat. Kekhasan dari penelitian
eksperimen yaitu adanya pengujian secara langsung terhadap pengaruh suatu
variabel terhadap variabel yang lain, dan adanya pengujian hipotesis sebab
akibat (Sukmadinata, 2013).
Add caption |
1. Pre-experimental design yaitu
penelitian eksperimen yang belum dilakukan dengan sungguh-sungguh karena masih
terdapat variabel luar yang berpengaruh kepada variabel terikat.
2. Quasi experimental design
yaitu penelitian eksperimen yang dikembangkan karena adanya kesulitan dalam
mendapatkan kelompok kontrol yang dapat berfungsi sepenuhnya di dalam
mengontrol variabel-variabel luar yang dapat mempengaruhi eksperimen.
3. True experimental design
yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dengan
mengontrol semua variabel luar yang dapat mempengaruhi kegiatan eksperimen.
4. Factorial experimental design
yaitu penelitian eksperimen yang dikembangkan dengan memperhatikan kemungkinan
adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan terhadap hasil.
Dari keempat bentuk
penelitian eksperimen tersebut, maka yang dapat digunakan di bidang pendidikan
tidaklah semuanya. Kita tahu bahwa penelitian di bidang pendidikan sebagian
besar yang diteliti adalah manusia dalam hal ini dapat dilaksanakan pada siswa
maupun guru. Berbeda dengan penelitian sain yang dapat dengan mudah dikotrol
sepenuhnya, maka penelitian pendidikan yang termasuk ranah penelitian sosial
tidak dapat dilakukan kontrol secara penuh. Subjeknya adalah manusia yang tidak
dapat dikontrol secara penuh karena kecenderungan dan karakteristik manusia
yang khas serta berbeda satu sama lain dalam menanggapi sesuatu.
Oleh sebab itu, dalam
penelitian di bidang pendidikan dapat dipastikan pelaksanaan true experimental
design sangat sulit dilaksanakan, namun bukan berarti tidak dapat dilakukan.
Hanya saja perlu pengkondisian ekstra ketat dan tertentu supaya kelompok
kontrol dapat berfungsi sepenuhnya. Namun hal tersebut juga sangat sulit
dilaksanakan, misal kita hendak melakukan pengambilan sampel secara acak (random) terhadap
populasi siswa yang terdiri dari 55 siswa kelas A dan 50 siswa kelas B untuk
menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol yang memenuhi syarat 2 kelas
dengan karakteristik yang sama. Dalam kasus ini, bisa saja siswa yang dulunya
di kelas A harus berpindah di kelas B atau sebaliknya demi mendapatkan kesamaan
kelas. Pada anak-anak ketika mereka sadar dibeda-bedakan maka akan timbul
pengaruh psikologis dalam diri yang justru dapat mengganggu kegiatan
eksperimen. Ingat bahwa subjek penelitian berupa manusia memiliki kecenderungan
psikologis yang berbeda-beda terhadap suatu perlakuan yang dianggap diskriminasi.
Oleh sebab itu, dalam true experimental design di bidang pendidikan dibutuhkan
skill yang tanggap dan cermat dalam menghadapi situasi dan kondisi yang bisa
saja terjadi.
Pre experimental design
sangat tidak disarankan dilakukan di dalam penelitian ilmiah terutama dalam
penyelesaian tugas akhir karena bentuk penelitian eksperimen tersebut dianggap
tidak layak karena belum sungguh-sungguh menyentuh substansi dari penelitian
eksperimen yang mengharuskan adanya kontrol terhadap kegiatan eksperimen yang
dilakukan. Factorial experimental design juga sangat langka di dalam penelitian
pendidikan karena design ini diperuntukan jika muncul variabel moderator.
Dalam beberapa penelitian
pendidikan paling banyak dipilih adalah bentuk quasi experimental design karena
bentuk penelitian eksperimen ini paling cocok dengan kasus penelitian bidang
pendidikan yang subjeknya adalah manusia (siswa atau guru) yang sulit untuk
dikontrol secara penuh. Quasi experimental design hadir untuk menjawab
kesulitan didalam melakukan kotrol akibat tidak berfungsinya kelompok kotrol
dalam mengontrol adanya variabel luar yang berpengaruh di dalam eksperimen.
Selain itu quasi experimental design juga memperbolehkan tidak adanya
pengambilan sampel secara acak (random) demi
mendapatkan 2 kelompok yang sama, hampir sama atau disamakan. Quasi
experimental design dapat dilaksanakan dengan bentuk yaitu time series design,
nonequivalent control group design dan beberapa kasus penelitian juga
menggunakan pretest-postest control group design yang dimodifikasi. Untuk
menelaah lebih dalam tentang masing-masing bentuk maka akan dibahas lebih
lanjut tentang quasi experimental design pada kesempatan selanjutnya.
Daftar Rujukan
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta
Sukmadinata, N. S. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Posting Komentar untuk "Penelitian Eksperimen (Experimental Design) di Bidang Pendidikan"