Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penelitian Eksperimen (Experimental Design) di Bidang Pendidikan

Penelitian Eksperimen (Experimental Design) di Bidang Pendidikan


Desain penelitian eksperimen adalah rancangan penelitian kuantitatif yang banyak digunakan dalam ilmu sain maupun sosial-humaniora termasuk di bidang pendidikan. Desain penelitian eksperimen berusaha mengkaji ada tidaknya hubungan sebab akibat antara perlakuan yang diberikan dengan dampak yang dihasilkan. Penelitian ini paling memenuhi syarat untuk menguji hubungan sebab akibat. Kekhasan dari penelitian eksperimen yaitu adanya pengujian secara langsung terhadap pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain, dan adanya pengujian hipotesis sebab akibat (Sukmadinata, 2013).

Add caption
Sebelum mengkaji tentang penelitian eksperimen di bidang pendidikan, kita perlu memahami bentuk-bentuk penelitian eksperimen itu sendiri. Dalam Sugiyono (2010) dijelaskan bahwa penelitian eksperimen dapat berbentuk sebagai berikut.
1.      Pre-experimental design yaitu penelitian eksperimen yang belum dilakukan dengan sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang berpengaruh kepada variabel terikat.
2.      Quasi experimental design yaitu penelitian eksperimen yang dikembangkan karena adanya kesulitan dalam mendapatkan kelompok kontrol yang dapat berfungsi sepenuhnya di dalam mengontrol variabel-variabel luar yang dapat mempengaruhi eksperimen.
3.      True experimental design yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dengan mengontrol semua variabel luar yang dapat mempengaruhi kegiatan eksperimen.
4.      Factorial experimental design yaitu penelitian eksperimen yang dikembangkan dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan terhadap hasil.

Dari keempat bentuk penelitian eksperimen tersebut, maka yang dapat digunakan di bidang pendidikan tidaklah semuanya. Kita tahu bahwa penelitian di bidang pendidikan sebagian besar yang diteliti adalah manusia dalam hal ini dapat dilaksanakan pada siswa maupun guru. Berbeda dengan penelitian sain yang dapat dengan mudah dikotrol sepenuhnya, maka penelitian pendidikan yang termasuk ranah penelitian sosial tidak dapat dilakukan kontrol secara penuh. Subjeknya adalah manusia yang tidak dapat dikontrol secara penuh karena kecenderungan dan karakteristik manusia yang khas serta berbeda satu sama lain dalam menanggapi sesuatu.

Oleh sebab itu, dalam penelitian di bidang pendidikan dapat dipastikan pelaksanaan true experimental design sangat sulit dilaksanakan, namun bukan berarti tidak dapat dilakukan. Hanya saja perlu pengkondisian ekstra ketat dan tertentu supaya kelompok kontrol dapat berfungsi sepenuhnya. Namun hal tersebut juga sangat sulit dilaksanakan, misal kita hendak melakukan pengambilan sampel secara acak (random) terhadap populasi siswa yang terdiri dari 55 siswa kelas A dan 50 siswa kelas B untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol yang memenuhi syarat 2 kelas dengan karakteristik yang sama. Dalam kasus ini, bisa saja siswa yang dulunya di kelas A harus berpindah di kelas B atau sebaliknya demi mendapatkan kesamaan kelas. Pada anak-anak ketika mereka sadar dibeda-bedakan maka akan timbul pengaruh psikologis dalam diri yang justru dapat mengganggu kegiatan eksperimen. Ingat bahwa subjek penelitian berupa manusia memiliki kecenderungan psikologis yang berbeda-beda terhadap suatu perlakuan yang dianggap diskriminasi. Oleh sebab itu, dalam true experimental design di bidang pendidikan dibutuhkan skill yang tanggap dan cermat dalam menghadapi situasi dan kondisi yang bisa saja terjadi.

Pre experimental design sangat tidak disarankan dilakukan di dalam penelitian ilmiah terutama dalam penyelesaian tugas akhir karena bentuk penelitian eksperimen tersebut dianggap tidak layak karena belum sungguh-sungguh menyentuh substansi dari penelitian eksperimen yang mengharuskan adanya kontrol terhadap kegiatan eksperimen yang dilakukan. Factorial experimental design juga sangat langka di dalam penelitian pendidikan karena design ini diperuntukan jika muncul variabel moderator.

Dalam beberapa penelitian pendidikan paling banyak dipilih adalah bentuk quasi experimental design karena bentuk penelitian eksperimen ini paling cocok dengan kasus penelitian bidang pendidikan yang subjeknya adalah manusia (siswa atau guru) yang sulit untuk dikontrol secara penuh. Quasi experimental design hadir untuk menjawab kesulitan didalam melakukan kotrol akibat tidak berfungsinya kelompok kotrol dalam mengontrol adanya variabel luar yang berpengaruh di dalam eksperimen. 

Selain itu quasi experimental design juga memperbolehkan tidak adanya pengambilan sampel secara acak (random) demi mendapatkan 2 kelompok yang sama, hampir sama atau disamakan. Quasi experimental design dapat dilaksanakan dengan bentuk yaitu time series design, nonequivalent control group design dan beberapa kasus penelitian juga menggunakan pretest-postest control group design yang dimodifikasi. Untuk menelaah lebih dalam tentang masing-masing bentuk maka akan dibahas lebih lanjut tentang quasi experimental design pada kesempatan selanjutnya. 

Daftar Rujukan
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta

Sukmadinata, N. S. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya 


Posting Komentar untuk "Penelitian Eksperimen (Experimental Design) di Bidang Pendidikan"