Pengujian Organoleptik (Pengujian Sensori atau Indera)
Pengujian Organoleptik
Pengujian
sensori atau pengujian dengan indera disebut juga pengujian organoleptik.
Pengujian makanan dilakukan terhadap kualitas rasa, warna, tekstur dan aroma.
Uji organoleptik dilakukan dengan menggunakan uji mutu hedonic dan uji hedonic.
Uji mutu hedonic tidak menyatakan suka atau tidak suka tetapi menyatakan
tentang baik atau buruknya suatu produk dengan parameter alat indera manusia.
Uji hedonik merupakan uji kesukaan. Uji hedonik meminta panelis harus memilih
satu pilihan diantara lainnya. Produk yang dipilih bisa menyatakan suka atau
tidak suka terhadap produk (Setyaningsih, 2010:49).
1.
Tekstur
Tekstur
suatu bahan akan mempengaruhi cita rasa yang ditimbulkan oleh bahan tersebut.
Tekstur makanan adalah hasil atau rupa akhir dari makanan, mencakup : warna
tampilan luar, warna tampilan dalam, kelembutan makanan, bentuk permukaan pada
makanan, keadaan makanan (kering, basah, lembab). Menurut Winarno (2004:195),
tekstur dan konsistensi suatu bahan akan mempengaruhi citarasa yang ditimbulkan
oleh bahan tersebut. Pengindraan tekstur dapat berasal dari sentuhan dan
tangkapan oleh permukaan kulit, tetapi biasanya untuk mengetahui tekstur suatu
bahan dapat melalui ujung jari (Setyaningsih, 2010:33).
2.
Aroma
Aroma
lebih banyak disangkut pautkan dengan indera pembau. Bau-bauan dapat dikenali
bila menyentuh silia sel olfaktori
yang terdapat dalam indera pembau. Pada umumnya, aroma disebabkan oleh adanya
senyawa ester yang bersifat volatile (Winarrno, 2004:200). Aroma
muncul akibat adanya pencampuran beberapa atau berbagai senyawa yang berbau,
hal ini mensyaratkan bahwa senyawa yang berbau atsiri.
3.
Warna
Faktor warna akan tampil lebih dahulu dalam penentuan
mutu bahan makanan. Suatu bahan makanan yang dinilai bergizi, enak dan
teksturnya sangat baik tidak akan dimakan apabila memiliki warna yang tidak
sedap dipandang atau memberi kesan telah menyimpang dari warna yang seharusnya.
Selain itu warna juga dapat digunakan sebagai indikator kesegaran atau
kematangan. Baik atau tidaknya cara pencampuran atau cara
pengolahan dapat ditandai dengan adanya warna yang seragam dan merata (Winarno,
2004:41). Warna bahan pangan secara alami disebabkan oleh senyawa organik yang
disebut pigmen (Muchtadi, 2010:23).
4.
Rasa
Rasa
adalah perasaan yang dihasilkan oleh barang yang dimasukkan kedalam mulut dan
dirasakan, terutama oleh indra perasa (deMan, 1989:284). Rasa dipengaruhi oleh
beberapa factor, diantaranya adalah senyawa kimia suhu, konsentrasi, dan
interaksi dengan komponen rasa lain. Daun
kelor memiliki rasa cenderung pahit, perlakuan awal sebelum proses pengeringan
akan berpengaruh terhadap rasa tepung daun Moringa
oleifera yang dihasilkan.
Posting Komentar untuk "Pengujian Organoleptik (Pengujian Sensori atau Indera)"