EKSISTENSI PERTANIAN DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
Pertanian
adalah bagian yang pernah menjadi kebanggaan bagi bangsa ini, di mana kita
pernah menjadi lumbung padi di kawasan ASEAN. Pertanian adalah sentral dari
penghidupan rakyat banyak, mulai dari rakyat kecil sampai kalangan
konglongmerat butuh makan. Coba bayangkan hidup anda tanpa petani! Apa iya kita
mau makan harus nanam padi dulu? Perlu diperhatikan bahwa eksistensi pertanian,
khususnya para petani sangatlah besar bagi hajat hidup orang banyak. Namun,
apakah petani kita sudah sejahtera? Perlu analisa bagaimana peran pertanian
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat terutama di desa yang sentral ekonominya
berbasis pertanian.
Pertanian
memang bidang yang sangat strategis bagi perputaran uang. Setiap petani
berharap lahan pertanian yang digarapnya mendulang panen yang memberikan
keuntungan besar. Di tengah-tengah harga yang fluktuatif dan cenderung sulit
dianalisa, para petani tetap setia menanam komoditi pertanian seperti padi,
jagung, cabe, dll. Ibarat orang sedang berinvetasi, mereka tidak dapat melihat
prospektus dari produknya. Namun, setiap petani yakin bahwa usahanya akan
memberikan hasil yang baik. Di sini lah patut kita apresiasi kinerja para
petani yang ada di seluruh penjuru negeri.
Berbicara
tentang peran pertanian dalam mendorong kesejahteraan petani, nampaknya seperti
melihat area yang abu-abu. Di sisi lain banyak yang bilang bahwa petani
sejahtera dengan berbagai produk unggul dan sistem pertanian yang modern.
Namun, petani yang masih tradisional di dalam menggarap lahannya juga
mendeskripsikan bahwa petani belum mendapatkan kesejahteraan. Jika dikaji lebih
dalam, bukan masalah pada produk pertanian yang kurang maksimal atau kinerja
pertanian tradisional yang kurang efektif. Tetapi, bagaimana para petani
memenuhi kebutuhan hidup hanya bergantung pada hasil pertanian (bagi pemilik
lahan) dan sebagian bergantung sebagai buruh tani (penyedia jasa). Tidak dapat
dipungkiri di tengah inflasi harga-harga barang, maka kebutuhan semakin meningkat.
Namun pendapatan petani dari sektor pertanian hanya sebatas cukup, bahkan
beberapa kurang. Ini gambaran nyata dari pertanian tradisional di desa.
Baca juga:Surat Mimpi Gadis Desa Patal Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara
Mendorong
kesejahteraan petani sudah selayaknya menjadi pekerjaan bersama. Di
tengah-tengah era 4.0, pertanian dapat digarap sebagai industri berbasis teknologi
yang merangkul seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta sebagai pemodal di
dalam peningkatan pertanian di Indonesia. Seperti kita tahu, sebagaian besar
wilayah pertanian di Indonesia masih digarap dengan sistem tradisional. Belum
ada sentuhan teknologi pertanian, bahkan beberapa petani sulit membeli pupuk
karena kurangnya modal. Sebagai wujud era 4.0 yang berbasis IOT (Internet of
Things), sudah selayaknya peran serta masyarakat pemodal dapat dihubungkan
dengan para petani melalui sebuah platform berbasis aplikasi gadget.
Dalam platform tersebut, masyarakat dapat turut serta menjadi bagian
dari pertanian. Di mana mereka sebagai penyedia biaya untuk kebutuhan bibit
unggul, pupuk, teknologi modern pertanian, dan sebagainya. Melalui wadah ini
nantinya juga dapat dikembangkan smart farm yaitu pertanian yang cerdas
berbasis teknologi tepat guna. Melalui platform ini juga dapat
dikembangkan berbagai riset yang dapat mendorong peningkatan kualitas dan
kuantitas produk-produk pertanian. Dengan kata lain, pertanian akan semakin
berkembang dan kesejahteraan juga dapat diraih oleh para petani bersama dengan
masyarakat pemodal.
Posting Komentar untuk "EKSISTENSI PERTANIAN DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN"