Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengamati Perkembangan Kemampuan Menulis Awal dan Menulis Lanjut di Sekolah Dasar

A.    Hakikat Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan pemanfaatan bahasa tulis sebagai alat untuk menyampaikan  pesan (Suparno dan Yunus, 2006). Dalam menulis menurut Donn Byrne, seseorang memerlukan usaha secara sadar untuk menuliskan serta bagaimana cara mengkomunikasikan dan mengatur tulisan sehingga dapat dikatakan menulis bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan atau diperoleh secara spontan (Kemendiknas, 2012: http://sergur.kemendiknas.go.id). Lado (dalam Kemendiknas, 2012: http://sergur.kemendiknas.go.id) menyatakan bahwa menulis adalah usaha untuk memakai simbol grafis yang dapat mewakili suatu bahasa sehingga dapat dimengerti oleh orang lain. Tarigan (dalam Soendari, Tanpa Tahun: http://file.upi.edu) juga memiliki pendapat yang serupa yaitu menulis merupakan suatu kegiatan melukiskan lambang-lambang bahasa yang dapat dipahami penulis itu sendiri maupun orang lain. Jadi, menulis merupakan proses transfer pikiran atau perasaan dari penulis ke orang lain dengan memanfaatkan lambang-lambang bahasa yang mudah dimengerti.
Sama halnya dengan membaca, menulis di Sekolah Dasar juga dibedakan menjadi 2, yaitu menulis sebagai suatu proses dan menulis sebagai suatu produk.  Menulis sebagai suatu proses di dalamnya terdapat kegiatan mekanis di mulai dari cara memegang pensil sampai menggerakkan pensil di atas kertas. Menulis sebagai proses ini merupakan tingkat terendah dalam keterampilan menulis yang sering kita kenal dengan menulis awal. Menulis sebagai suatu produk, di dalamnya terdapat kegiatan  di mulai dari membaca buku-buku, mencatat bagian-bagian yang diperlukan, kemudian digunakan sebagai bahan yang akan dibicarakan dalam sebuah karangan tertentu. Menulis sebagai produk sering kita kenal sebagai menulis tingkat lanjut (Santosa, 2006).
Baca juga: METODE JITU BELAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK TINGKAT DASAR
B.     Perkembangan Menulis Awal dan Menulis Lanjut di Sekolah Dasar
Seperti dibahas sebelumnya bahwa menulis di Sekolah Dasar dibedakan menjadi dua tingkat yaitu menulis awal dan menulis lanjut. Kedua tingkat perkembangan menulis ini memiliki karakteristiknya masing-masing dalam suatu pembelajaran sehingga diperlukan strategi dan teknis khusus yang harus dilakukan oleh guru. Adapun secara lebih jelas akan dibahas pada masing-masing tingkatan, sebagai berikut.
1.      Perkembangan Menulis Awal
Menulis merupakan kegiatan yang bersifat kontinum sehingga pembelajaran menulis perlu diajarkan sejak tingkat awal sampai tingkat lanjut secara berkesinambungan. Menulis awal di sekolah dasar diajarkan di kelas rendah yaitu mulai kelas I sampai kelas III. Keterampilan menulis di SD tidak diperoleh secara alamiah tetapi diperoleh melalui proses belajar mengajar. Sesuai dengan karakteristik siswa kelas rendah, perkembangan menulis awal menekankan kepada keterampilan mekanis. Oleh karena itu, untuk dapat menulis huruf sebagai lambang bunyi, siwa akan dilatih berbagai kegiatan. Siswa akan dilatih cara memegang alat tulis, menggerakan tangan dan memperhatikan apa yang harus ditulisnya atau digambarkan. Siswa juga berlatih memahami setiap huruf sebagai lambang bunyi tertentu sampai dapat menuliskannya dengan benar. Proses belajar menulis awal ini sendiri diajarkan setelah siswa sudah mengenal huruf-huruf yang diajarkan melalui proses membaca permulaan (Resmini, Tanpa Tahun: http://file.upi.edu).
2.      Perkembangan Menulis Lanjut
Sebagai kelanjutan dari proses menulis awal, menulis lanjut akan dilaksanakan setelah siswa dapat menulis kata/kalimat sederhana. Menulis lanjut diajarkan pada siswa kelas tinggi yaitu mulai kelas IV sampai kelas VI di Sekolah Dasar. Pada tingkat menulis lanjut di SD ini, pembelajaran akan menekankan pada pelatihan atau penggunaan kata/kalimat dengan ejaan yang tepat dan benar. Oleh karena itu, pembelajaran menulis lanjut di SD berisikan kegiatan-kegiatan berbahasa tulis yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan berbahasa yang dimaksud, di antaranya yaitu siswa dilatih menulis berbagai bentuk tulisan (surat, prosa, puisi, naskah pidato, naskah drama, laporan, naskah berita, pengumuman, iklan dan sebagainya), siswa dilatih cara menulis ringkasan, siwa dilatih mengisi formulir, dan sebagainya (Resmini, Tanpa Tahun: http://file.upi.edu). 
Pada intinya, menulis lanjut merupakan proses melatih anak untuk menyampaikan pikiran dan perasaan serta pengalamannya secara tertulis dalam kalimat-kalimat sederhana, namun sesuai dengan pola atau kaidah yang benar. Latihan menulis di mulai dari yang sangat sederhana ke yang sederhana atau dari yang sangat mudah ke yang sulit. Pada tingkat menulis lanjut ini diharapkan anak sudah mampu membuat karangan, menyusun pikiran, menulis pengalamannya, menyatakan keinginan atau cita-citanya dalam bentuk kalimat atau wacana (Anonim, 2012: http://file.upi.edu).
C.    Implementasi Asesmen Menulis Awal dan Menulis Lanjut di Sekolah Dasar
Rhodes & Shanklin (dalam The Access Center, 2012) menyatakan bahwa asesmen menyediakan berbagai informasi bagi guru yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan meningkatkan pembelajaran untuk semua siswa, termasuk siswa penyandang cacat atau berkebutuhan khusus. Asesmen adalah satu kata yang digunakan untuk menggambarkan  suatu  proses untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang anak-anak tahu. Dua hal yang dapat menggambarkan proses tersebut yaitu pengujian (testing) dan pemeriksaan (screening) (Ohio Departement of Education, Tanpa Tahun: http://boardman.k12.oh.us). Berkaitan dengan kegiatan menulis awal dan menulis lanjut, guru dapat memperoleh informasi perkembangan kemampuan menulis anak melalui beberapa hal di antaranya:
1.      dengan mengamati anak ketika menulis dan merekam informasi  (observasi);
2.      dengan mengumpulkan pekerjaaan anak selama jangka waktu tertentu untuk ditinjau (portofolio);
3.      dengan memberikan sejumlah pertanyaan, soal atau tugas kepada anak (tes).
4.      dengan bertanya kepada orang tua, apakah mereka telah menyadari ketertarikan anaknya pada buku, surat-surat, dan menulis (angket atau wawancara) (Ohio Departement of Education, Tanpa Tahun: http://boardman.k12.oh.us).
D.    Pengembangan Instrumen Menulis Awal dan Menulis Lanjut di Sekolah Dasar
Sama halnya dengan pengembangan instrumen asesmen membaca, pengembangan instrumen asesmen menulis awal dan menulis lanjut secara garis besar yaitu:
1)      memahami atau menetapkan ruang lingkup yang akan diasesmen,
2)      menetapkan indikator-indikator apa saja yang hendak diukur,
3)      mengembangkan instrumen sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan (Rochyadi, 2012: http://file.upi.edu).
1.      Pengembangan Instrumen Asesmen Menulis Awal
Langkah Pertama:
Menetapkan ruang lingkup yang akan diasesmen, sebagai berikut:
a)      kemampuan mekanis (memegang alat tulis, menggerakkan tangan, dan sebagainya),
b)      kemampuan menyalin dan menulis huruf, kata, kalimat (huruf tegak bersambung dan huruf kapital),
c)       kemampuan melengkapi cerita, bercerita dan mendeskrispsikan sesuatu dalam bahasa tulis (Resmini, Tanpa Tahun: http://file.upi.edu).
Langkah kedua:
Menetapkan indikator-indikator yang akan diasesmen sebagai berikut.
ASPEK
BUTIR INSTRUMEN
Kemampuan mekanis
Memegang alat tulis dengan benar
Menggerakkan alat tulis (atas-bawah,kiri-kanan,melingkar)
Menebalkan berbagai bentuk gambar dan bentuk huruf
Kemampuan menyalin danmenulis huruf, kata, kalimat
Menjiplak berbagai bentuk huruf
Menyalin huruf , kata dan kalimat dengan menggunakanbentuk tulisan tegak bersambung
Menyalin kata dengan menggunakan bentuk tulisan tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital seperti yang dicontohkan guru.
Kemampuan melengkapi cerita, bercerita dan mendeskrispsikan sesuatu dalam bahasa tulis.
Melengkapi cerita sederhana dengan kata-kata yang tepat dengan cara menjodohkan
Mendeskripsikan binatang dan tumbuhan sesuai denganciri-cirinya secara utuh
Menuliskan karangan sederhana berdasarkan gambar seri yang telah diurutkan dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda titik
Sumber: Resmini, Tanpa Tahun: http://file.upi.edu 
Langkah ketiga:
Mengembangkan instrumen asesmen membaca awal, sebagai berikut.
Nama              :
Kelas              :
Hari/Tanggal  :

ASPEK
RESPON
Siswa memegang alat tulis dengan benar
Siswa menggerakkan alat tulis (atas-bawah,kiri-kanan,melingkar)
Siswa menebalkan berbagai bentuk gambar dan bentuk huruf
Siswa menjiplak berbagai bentuk huruf
Siswa menyalin huruf , kata dan kalimat denganmenggunakan bentuk tulisan tegak bersambung
Siswa menyalin kata dengan menggunakan bentuk   tulisan tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital seperti yang dicontohkan guru.
Siswa melengkapi cerita sederhana dengan kata-kata yang tepat dengan cara menjodohkan
Siswa mendeskripsikan binatang dan tumbuhan sesuai dengan ciri-cirinya secara utuh melalui karangan
Siswa menuliskan karangan sederhana berdasarkan gambar seri yang telah diurutkan dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda titik
Sumber: Resmini, Tanpa Tahun: http://file.upi.edu
2.      Pengembangan Instrumen Asesmen Menulis Lanjut
Langkah Pertama:
Menetapkan ruang lingkup yang akan diasesmen, sebagai berikut:
a)      Kemampuan melengkapi kalimat/percakapan dengan menggunakan kosakata dan ejaan yang benar,
b)      Kemampuan mengenal berbagai jenis surat beserta ciri-cirinya,
c)      Kemampuan mengembangkan karangan, puisi, pantun, naskah dialog sederhana, naskah pidato, dan laporan sederhana (Resmini, Tanpa Tahun: http://file.upi.edu).
Langkah kedua:
Menetapkan indikator-indikator yang akan diasesmen sebagai berikut.
ASPEK
BUTIR INSTRUMEN

Kemampuan melengkapikalimat/percakapan  dengan menggunakan kosakata dan ejaan yang benar,
Melengkapi bagian awal yang belum selesai denganmenggunakan kosa kata, ejaan yang benar.
Melengkapi bagian tengah yang belum selesai denganmenggunakan kosa kata, ejaan yang benar.
Melengkapi bagian akhir yang belum selesai denganmenggunakan kosa kata, ejaan yang benar
Mengurutkan kalimat acak tentang petunjuk untukmelakukan sesuatu menjadi kalimat yang padu dan utuh
Kemampuan mengenal berbagai jenis surat beserta ciri-cirinya,
Menulis surat dengan memperhatikan bahasa yang baikdan benar, memperhatikan penggunan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma. dsb) serta menggunakan gaya penceritaan yang menarik
Menulis surat undangan (ulang tahun, acara agama,kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll) dengan kalimat efektif dan memperhatikan penggunaan ejaan
Menulis surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan orang yang dituju.
Kemampuan mengembangkankarangan, puisi, pantun, naskah dialog sederhana, naskah pidato, dan laporan sederhana
Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhanadengan menggunakan ejaan yang tepat
Membuat pantun yang menarik sesuai dengan tema yangtelah ditetapkan (persahabatan, ketekunan, kepatuhan, dll)
Menulis naskah dialog sederhana antara dua atau tigatokoh dengan memperhatikan isi dan peran, serta tanda baca yang benar
Menyusun naskah pidato/sambutan (perpisahan, ulangtahun, perayaan sekolah, dll) dengan memperhatikan ejaan 
Sumber: Resmini, Tanpa Tahun: http://file.upi.edu 
Langkah ketiga:
Mengembangkan instrumen asesmen membaca lanjut, sebagai berikut.
Nama              :
Kelas              :
Hari/Tanggal  :

ASPEK
RESPON
Siswa melengkapi bagian awal percakapan yang belum selesai dengan menggunakan kosa kata, ejaan yang benar.
Siswa melengkapi bagian tengah percakapan yang belum selesai dengan menggunakan kosa kata, ejaan yang benar.
Siswa melengkapi bagian akhir percakapan yang belum selesai dengan menggunakan kosa kata, ejaan yang benar
Siswa mengurutkan kalimat acak tentang petunjuk   untuk melakukan sesuatu menjadi kalimat yang padu dan utuh
Siswa menulis surat dengan memperhatikan bahasa yang baik dan benar, memperhatikan penggunan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma. dsb) serta menggunakan gaya penceritaan yang menarik
Siswa menulis surat undangan (ulang tahun, acaraagama, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll) dengan kalimat efektif dan memperhatikan penggunaan ejaan
Siswa menulis surat resmi dengan memperhatikanpilihan kata sesuai dengan orang yang dituju.
Siswa menyusun karangan tentang berbagai topiksederhana dengan menggunakan ejaan yang tepat
Siswa membuat pantun yang menarik sesuai dengan tema yang telah ditetapkan (persahabatan, ketekunan, kepatuhan, dll)
Siswa menulis naskah dialog sederhana antara dua   atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi dan peran, serta tanda baca yang benar
Siswa menyusun naskah pidato/sambutan (perpisahan, ulang tahun, perayaan sekolah, dll) dengan memperhatikan ejaan
Sumber: Resmini, Tanpa Tahun: http://file.upi.edu
E.     Fungsi asesmen Menulis Awal dan Menulis Lanjut di Sekolah Dasar
Secara umum, hasil asesmen menulis awal maupun menulis lanjut di Sekolah Dasar dapat dimanfaatkan sebagai bahan refleksi untuk pengembangan bahan dan media pembelajaran menulis awal maupun menulis lanjut, untuk pengembangkan program pembelajaran dan kurikulum yang lebih baik dan sesuai kebutuhan siswa. Selain itu, hasil asesmen juga dapat digunakan untuk mendiagnosa kemungkinan kesulitan belajar menulis awal dan menulis lanjut yang dialami siswa, sehingga guru harus memberikan perhatian khusus.
Daftar Rujukan 
Anonim. 2012. Bahan Belajar Mandiri 8: Proses Menulis. (Online), (http://file.upi.edu), diakses 9 April 2014.

Kemendiknas. 2012. Modul Bahasa Indonesia: Keterampilan Menulis. (Online), (http://sergur.kemdiknas.go.id), diakses 9 April 2014.

Ohio Department of Education. Tanpa Tahun. A Family Guide to Understanding Early Reading Skills. (Online), (http://boardman.k12.oh.us), diakses 22 Maret 2014.

Resmini, N. Tanpa Tahun. Mengembangkan Kemampuan Menulis. (Online), (http://file.upi.edu), diakses 9 April 2014.

Rochyadi, E. 2012. Asesmen. (Online), (http://file.upi.edu), diakses 31 Maret 2014.

Santosa, P. 2006. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Soendari, T. Tanpa Tahun. Asesmen Keterampilan Menulis. (Online), (http://file.upi.edu), diakses 9 April 2014.
Suparno dan Yunus, M.2006. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Posting Komentar untuk "Mengamati Perkembangan Kemampuan Menulis Awal dan Menulis Lanjut di Sekolah Dasar "