Teknologi dalam Pendidikan (Pengertian dan Ranahnya)
Teknologi dalam Pendidikan
(Pengertian dan Ranahnya)
A. Pengertian Teknologi Pendidikan
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara (UU no.20 th 2003 pasal 1:1).
Pemerintah menyelenggarakan pendidikan
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan itu diperlukan oleh
setiap orang untuk menghadapi perkembangan zaman yang sudah memasuki era
globalisasi. Penggunaan teknologi sudah bukan hal yang asing lagi di dalam era
globalisasi. Termasuk di dunia pendidikan, sebagai tempat lahirnya teknologi,
sudah sewajarnya bila pendidikan juga memanfaatkan teknologi untuk memudahkan
pelaksanaan pembelajaran. Dari sini, muncul lah istilah teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan
adalah metode bersistem untuk merencanakan, menggunakan, dan menilai seluruh
kegiatan pengajaran dan pembelajaran dengan memperhatikan, baik sumber teknis
maupun manusia dan interaksi antara keduanya, sehingga mendapatkan bentuk
pendidikan yang lebih efektif (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sedangkan menurut
Yusuf (2012) teknologi pendidikan adalah suatu proses sistemik dalam membantu memecahkan masalah-masalah
pembelajaran. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Muffoletto (dalam Selwyn, 2011) yang menyatakan
bahwa teknologi pendidikan bukan tentang perangkat, mesin, komputer
atau artefak lainnya, melainkan itu adalah tentang sistem dan proses yang
mengarah ke hasil yang diinginkan. Dari beberapa pendapat di atas dapat
dikatakan teknologi pendidikan adalah suatu sistem yang dimanfaatkan untuk
menunjang pembelajaran sehingga tercapai hasil yang diingingkan.
B. Implementasi Teknologi dalam Pendidikan di
Indonesia
Berdarkan pengertian
teknologi pendidikan di atas, maka dapat dikatakan bahwa teknologi dimanfaatkan
sebagai penunjang keberhasilan pembelajaran. Berikut beberapa contoh
implementasi teknologi dalam pendidikan.
1. Media pembelajaran
Kata media merupakan
bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara
atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich
et.al, 2002). Sedangkan media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang
perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan belajar (Santyasa, 2007). Penggunaan teknologi sebagai media
pembelajaran sudah tidak asing lagi, mulai dari teknologi yang sangat sederhana
sampai teknologi yang canggih. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk menarik minat
siswa dalam belajar sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Perkembangan ilmu
pengetahuan telah membawa teknologi memasuki dunia digital. Menurut Selwyn
(2011), penggunaan teknologi digital memiliki peran dalam mendukung dan
meningkatkan proses kognitif peserta didik dan keterampilan berpikir.
Salah
satu contoh teknologi digital adalah internet. Internet dapat
memungkinkan guru untuk menyajikan pelajaran menjadi lebih
menarik bagi para peserta didik. Saat ini pembelajaran berbasis internet,
seperti web-learning, e-learning atau pembelajaran
online (pembelajaran jarak jauh) sudah banyak dilakukan.
Pembelajaran-pembelajaran ini memanfaatkan internet sebagai media. Selain
pembelajaran menjadi lebih fleksibel dari segi waktu, tempat dan usia, peserta
didik juga dapat mengakses informasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran dengan
bebas. Karena pembelajaran menjadi lebih individual, maka hal ini dapat
meningkatkan proses kognitif peserta didik dan keterampilan berpikirnya.
Contoh lain penggunaan
teknologi sebagai media pembelajaran adalah radio, televisi, video yang dapat
dimanfaatkan untuk memfasilitasi gaya belajar peserta didik yang berbeda-beda
dan juga menarik minat siswa untuk dapat lebih termotivasi lagi dalam belajar.
Penggunaan perangkat presentasi interaktif seperti papan tulis elektronik dapat
membuat materi pembelajaran menjadi lebih menarik untuk peserta didik.
2. Alat administratif
Teknologi juga dapat
dimanfaatkan sebagai alat administratif. Seperti yang dikatakan Selwyn (2011)
bahwa salah satu manfaat teknologi digital adalah sebagai perbaikan keefektifan
pengorganisasian lembaga pendidikan. Dengan menggunakan komputer, sebagai salah
satu produk teknologi digital, lembaga pendidikan dapat lebih mudah untuk
mengelola data administrasi, meliputi data siswa, data guru, maupun data
sekolah itu sendiri.
3. Sumber belajar
Selwyn (2011) mengatakan
teknologi digital dapat membantu guru untuk memproduksi bahan-bahan pelajaran
dan memungkinkan mereka untuk menghabiskan waktu dengan peserta
didik. Dengan tersedianya komputer, guru dapat menyusun rencana
pembelajaran dan materi-materi yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk
dipelajari. Selain itu, tersedianya internet juga memungkinkan peserta didik
untuk mengakses informasi dengan mudah dari sumber yang berbeda.
Saat ini, dengan
menggunakan teknologi digital, peserta didik banyak mendapatkan
kemudahan-kemudahan dalam belajar. tersedianya e-book merupakan
salah salah satu salah satu kemudahan tersebut. Peserta didik tidak perlu
membeli buku di toko-toko untuk mendapatkan sumber belajar. Peserta didik cukup
hanya mendownload e-book yang sudah banyak tersedia di
internet.
C. Isu-Isu dalam Teknologi Pendidikan
Teknologi di dalam
perkembangannya, tentu membawa perubahan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
perubahan di bidang pendidikan. Ada beberapa perdebatan terkait dengan dengan
penggunaan teknologi di dalam pendidikan. Pertama, teknologi dapat meningkatkan
pembelajaran. Salah satu penggunaan teknologi dalam pembelajaran adalah sebagai
media pembelajaran, seperti multimedia interaktif. Menurut Heinich et al (2002)
multimedia interaktif adalah suatu media yang terdiri gambar, suara, dan
bahan-bahan video yang disajikan di bawah
kontrol komputer untuk peserta didik, sehingga peserta didik tidak
hanya melihat gambar dan mendengar suara tetapi juga
membuat respon aktif. Respon tersebut mempengaruhi kecepatan
dan urutan penyajian materi pembelajaran. Beberapa penelitian seperti
yang dilakukan oleh Rahayuningrum (tt) dan Izzudin (2013) menyatakan bahwa
penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan pembelajaran yang ditandai
dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Namun, di sisi lain bila penggunaan
teknologi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan di dalam pembelajaran, atau tidak
adanya kontrol guru dalam penggunaan teknologi selama pembelajaran, maka
teknologi tersebut dapat menjadi bumerang. Sejumlah studi kuasi-eksperimen
terpisah di SMA Israel, Jerman, Belanda dan Columbia semuanya melaporkan tidak
ada pengaruh atau bahkan negatif antara tingkat penggunaan komputer dan hasil
pembelajaran akhirnya (Angrist dan Lavy, 2002, Lauven et al. 2003, Fuchs dan
Woessmann, 2004, Barrera-Osorio dan Linden, 2009 dalam Selwyn, 2011).
Isu kedua adalah
teknologi dapat membuat pendidikan menjadi lebih baik. Seperti yang dikemukakan
sebelumnya, bila teknologi dapat meningkatkan pembelajaran, maka teknologi juga
akan membuat pendidikan lebih baik. Namun, teknologi seperti komputer juga
dapat membuat kesenjangan sosial semakin tampak. Bagi peserta didik yang sudah
paham dan terbiasa dalam mengoperasikan komputer, maka ia dapat dengan mudah
menggunakannya untuk menunjang belajar sehingga mendapatkan hasil belajar yang
maksimal. Sementara bagi peserta didik yang belum mengenal komputer dan belum
bisa mengoperasikannya, maka belajarnya akan terfokus pada cara pengoperasian
komputer, bukan pada materi yang seharusnya ia pelajari. Hal ini dapat
menurunkan hasil belajarnya.
Isu ketiga adalah
teknologi dapat menggantikan guru. Dengan adanya teknologi digital,
pembelajaran dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan pada usia berapa saja.
Internet menyediakan banyak informasi dari bermacam-macam sumber yang dapat
dengan mudah diakses oleh peserta didik untuk memperluas pengetahuan mereka
tentang suatu materi pembelajaran. Beberapa guru yang menerapkan pembelajaran
berbasis web juga meminta peserta didiknya untuk mencari informasi yang
dibutuhkan dalam pembelajaran di internet secara mandiri. Pendapat inilah yang
menguatkan pernyataan teknologi dapat menggantikan guru.
Memang benar internet
menyediakan segala informasi yang dibutuhkan oleh peserta didik tentang suatu
materi, namun tidak semua informasi yang disajikan di internet dapat
menggantikan pengalaman belajar peserta didik bersama guru. Ada beberapa materi
pembelajaran yang melibatkan peran guru secara langsung sebagai role
model ataupun sebagai pembimbing, seperti materi etika dan pidato,
yang tidak dapat dilakukan oleh internet.
Isu keempat adalah
teknologi dapat menggantikan sekolah. Adanya teknologi internet dapat
dimanfaatkan untuk pembelajaran jarak jauh, yaitu pembelajaran melalui
telekomunikasi (Heinich et al, 2002). Dalam pembelajaran jarak jauh ini, tidak
mengharuskan peserta didik duduk di dalam kelas reguler. Peserta didik dapat
mengikuti pembelajaran dimanapun dan kapanpun, sehingga pembelajaran menjadi
lebih fleksibel. Pembelajaran jarak jauh merupakan solusi bila peserta didik
maupun guru tidak dapat bertatap muka secara langsung disebabkan keterbatasan
waktu dan tempat.
Namun, di sisi lain pembelajaran jarak jauh dapat menyebabkan
peserta didik menjadi lebih individualis. Selain itu, keterampilan berbicara
dan bersosialisasi juga tidak akan didapat dari pembelajaran jarak jauh. Oleh
sebab itu, penggunaan teknologi dalam pendidikan memang dapat mempermudah
jalannya suatu pendidikan, namun teknologi belum tentu dapat menyelesaikan
semua persoalan yang berkaitan dengan pendidikan seperti pembelajaran sosial.
D. Dampak Teknologi dalam Pendidikan di Indonesia
Berkembangnya teknologi
yang semakin canggih tentu diikuti dengan beberapa dampak, baik dampak positif
maupun dampak negatif. Ada banyak pendapat yang berkaitan dengan pemanfaatan
teknologi dalam pendidikan. Nicholas Gane (dalam Selwyn, 2011) berpendapat
bahwa teknologi internet terkait secara langsung dalam mengubah pola kehidupan
sehari-hari, termasuk cara bekerja, akses dan pertukaran informasi, berbelanja,
bertemu orang-orang, dan memelihara dan mengatur hubungan sosial yang ada.
Adanya internet memudahkan seseorang berkomunikasi tanpa dibatasi ruang dan
waktu. Dengan adanya internet, seseorang juga dapat belajar atau menempuh
pendidikan jarak jauh dengan mudah. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini
dapat mengubah tatanan sosial di masyarakat, seperti dapat merubah seseorang
menjadi lebih individualis dan apatis terhadap keadaan sekitar mereka.
Selwyn (2011) mengatakan
bahwa teknologi telah melakukan lebih dari sekedar 'menambah' pengaturan sosial
yang ada; teknologi telah secara radikal mengubah tiga bidang utama kehidupan
sosial, lingkup produksi, konsumsi dan komunikasi. Dalam dunia pendidikan,
salah satu keterampilan yang dipelajari adalah keterampilan berbicara dan
berkomunikasi. Jika pembelajaran dilakukan dengan melalui internet atau media
interaktif, maka ketererampilan peserta didik dalam berkomunikasi akan
berkurang, sebab mereka hanya berinteraksi dengan mesin.
Clark (dalam Selwyn,
2011) mengatakan bahwa teknologi hanya sebagai kendaraan untuk menyampaikan
pengajaran dan karena itu tidak lebih mungkin untuk mempengaruhi belajar siswa
atau prestasi daripada sebagai sebuah truk yang menghadirkan segala kebutuhan
untuk memperbaiki gizi. Sehingga, teknologi dalam pendidikan hanya berada pada
posisi media atau perantara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan
oleh suatu lembaga pendidikan. Peserta didik yang dapat memanfaatkan teknologi
dengan baik untuk menambah pengetahuan maupun keterampilannya, maka ia akan
mendapat prestasi yang bagus.
Sebaliknya, jika peserta didik tidak tahu
bagaimana cara memanfaatkan teknologi untuk menambah pengetahuan maupun
keterampilannya, maka ia tidak akan mendapat prestasi yang bagus bahkan
teknologi dapat berpengaruh negatif terhadap peserta didik tersebut. Namun di
sisi lain, Clark (dalam Selwyn, 2011) mengakui bahwa ada manfaat ekonomis yang
signifikan yang bisa didapat dari penggunaan teknologi untuk menyampaikan
pembelajaran, yaitu manfaat dari waktu, biaya, logistik dan masalah kelembagaan
lainnya. Salah satu contoh dampak positif dari teknologi dalam pendidikan
adalah dapat diselenggarakannya pendidikan jarak jauh.
Pendidikan jarak jauh
mengatasi masalah perbedaan waktu, geografi dan biaya. Sehingga peserta didik
yang memiliki keterbatasan geografi, seperti tempat tinggal yang jauh dari
lembaga pendidikan sehingga membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama
untuk mendatanginya, tetap mendapatkan pendidikan sebagaimana pendidikan yang
dilaksanakan secara reguler. Peraturan mengenai pendidikan jarak jauh juga
diatur di dalam pasal 31 UU no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional.
Daftar Rujukan
Heinich, R., Molenda,
M., Russell, J. D., Smaldino, S. E. 2002. Instructional Media and
Technologies for Learning. New Jersey: Pearson Education.
Izzudin, A. M. 2013.
Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Video Interaktif untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Praktik Service Engine dan
Komponen-Komponennya. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri
Semarang (Online), (http://lib.unnes.ac.id/18840/1/5201409006.pdf)
diakses pada tanggal 25 November 2013.
Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Online). http://kbbi.web.id/ diakses
pada 23 November 2013.
Rahayuningrum, R. H. Tanpa
tahun. Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbantuan Komputer
untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelas VIIF di SMP Negeri 2 Imogiri Bantul. Makalah disajikan dalam lomba
dan seminar matematika XIX UNY (Online), (http://eprints.uny.ac.id/6969/1/Makalah%20Peserta%205%20-%20Rosalia%20Hera%20Rahayuningrum,%20S.Pd.pdf)
diakses pada tanggal 25 November 2013.
Santyasa, I. W. 2007.
Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalah disajikan dalam workshop media
pembelajaran bagi guru-guru SMA Negeri Banjar Angkan Klungkung, Bali 10 Januari
2007. (Online), (http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194704171973032-MULIATI_PURWASASMITA/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf)
diakses pada 25 November 2013.
Selwyn, N. 2011.
Education and Technology Key Issues and Debates. India: Replika Press Pvt Ltd.
Yusuf, M. 2012. Peranan
Teknologi Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Ilmu Pendidikan,
(Online), 1 (1): 65-74. (http://www.uin-alauddin.ac.id/download-6.%20M.%20Yusuf%20T._PERANAN%20TEKNOLOGI.pdf)
diakses pada 23 November 2013.
Posting Komentar untuk "Teknologi dalam Pendidikan (Pengertian dan Ranahnya)"