MENGUKUR PERSPEKTIF MANUSIA TENTANG MAKNA KESUKSESAN HIDUP
Berbicara
tentang manusia dan kehidupannya pasti setiap insan akan memiliki tujuan hidup
untuk sukses. Kehidupan manusia seperti sebuah kode unik, satu dengan yang lain
akan berbeda-beda wujudnya. Lalu bagaimana setiap manusia memandang arti kesuksesan
hidupnya. Tidak mudah untuk mengukur kesuksesan seseorang hanya dengan satu
perspektif. Apakah dengan harta yang berlimpah kita sudah dikategorikan
seseorang yang sukses? Apakah dengan keluarga yang utuh dan bahagia kita
termasuk ke dalam orang yang sukses? Apakah dengan menebarkan banyak manfaat
bagi orang lain kita telah sukses? Apakah dengan memiliki kedekatan yang khusuk
dengan Allah Swt kita telah menjadi pribadi yang sukses? Dari sekian pertanyaan
tersebut manakah makna sukses yang paling hakiki, mari kita bahas secara ringan
dan santai.
Sukses
adalah keberhasilan individu dalam mencapai sesuatu yang menjadi tujuan,
cita-cita dan impian. Capaian setiap manusia pasti berbeda perspektif. Tidak
dapat disegaramkan karena kebutuhan manusia yang berbeda di dalam memaknai
hidup. Adapun makna sukses jika direlevansikan dengan pola pikir manusia, maka
sukses itu sendiri dapat dimiliki oleh seorang yang bermindset tumbuh. Di mana
dalam mencapai suatu kesuksesan cenderung akan melakukan yang terbaik, terus
belajar dan berkembang. Dapat disimpulkan bahwa makna sukses tidak hanya
tentang hasil, namun juga menyangkut proses dinamika kehidupan di dalam
mencapai sesuatu yang menjadi cita-cita dan impian manusia. Memaknai kesuksesan
lebih dalam, sukses sejatinya adalah ketika seorang manusia dapat menjadi lebih
baik kehidupannya dari hari ke hari. Bukan perkara mudah tentunya, namun jika
manusia mampu mengatur kehidupannya dengan baik maka itu bukan perkara yang
sulit.
Baca juga: Scenius (Catatan Eksistensi Manusia)
Lalu
bagaimana cara pengukuran kesuksesan seseorang dengan tepat? Nah, dari sini
kita dapat bahas lebih luas melalui berbagai perspektif kebutuhan manusia.
Dalam kehidupan manusia, yang utama harus dimiliki untuk sukses adalah iman
kepada Allah Swt. Kenapa harus iman? Ibarat sebuah akar tanaman. Maka iman
adalah pondasi utama mencapai kesuksesan. Dengan sebuah keimanan yang baik
terhadap Allah Swt, maka manusia dapat pula menjadi pribadi yang bermental
kuat, berkarakter unggul dan menjadi pribadi yang senantiasa bersyukur. Pribadi
yang demikian tentunya tidak akan mudah menyerah ketika menghadapi suatu kegagalan,
dan justru akan berusaha lebih baik untuk mencapai sukses. Orang yang beriman
yakin bahwa kesuksesan adalah bagian rahmat Allah Swt karena kerja keras, usaha
dan doa yang telah kita lakukan.
Sesuai
dengan prinsip manusia beriman, maka selanjutnya adalah menebarkan manfaat.
Sekalipun anda sukses, apa maknanya jika tidak bermanfaat bagi orang lain.
Klisenya demikian. Nah, kebermanfaatan manusia dapat menjadi ukuran taraf
kesuksesan seseorang. Semakin seseorang bermanfaat bagi sekitarnya, maka dia
telah sukses mengelola kehidupan dan mencapai tujuan utama, sehingga akan
timbul kecenderungan untuk berbagi dalam rangka memenuhi kebutuhan psikologi
sosialnya. Misalnya saja, beberapa CEO terkenal dunia seperti pemilik facebook
yang senantiasa aktif di dalam kegiatan sosial untuk membantu kehidupan orang
lain yang membutuhkan. Itu contoh nyata bahwa taraf kesuksesan dapat terukur
dari kebermanfaatan seseorang. Adapun menurut almarhum om Bob Sadino, orang
sukses itu ketutnya saja didengar. Maknanya adalah semakin besar kesuksesan
seseorang maka dia akan berpengaruh bagi kehidupan orang lain dan mampu memobilisasi
orang lain untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.
Setelah
mencapai dua hal di atas, kesuksesan dapat terbagi ke dalam beberapa hal dalam
perspektif yang berbeda. Tergantung pada bagaimana seseorang memaknai
kesuksesan dalam hidup. Artinya adalah kesuksesan itu dimaknai dengan beragam.
Bagi seorang wanita yang mengurus rumah tangga, sukses dapat dimaknai dengan
memiliki keluarga yang bahagia, meskipun dia tidak bekerja. Sebaliknya, bagi
wanita pekerja, sukses dapat dimaknai dengan mampu menyelesaikan proyek dengan
baik, mendapat promosi, dan sebagainya. Meskipun tidak kunjung berkeluarga. Contoh
kecil tersebut menjadi ukuran di mana dalam memandang kesuksesan seseorang,
kita harus menggunakan berbagai perspektif yang mampu menghantarkan kita untuk
membuat kesimpulan yang benar. Bukan hanya menggunakan perspektif yang kita
miliki saja.
Posting Komentar untuk "MENGUKUR PERSPEKTIF MANUSIA TENTANG MAKNA KESUKSESAN HIDUP"