EKSISTENSI PENGGUNAAN DIALEK DI LINGKUNGAN PESANTREN
Eksistensi Penggunaan Dialek Di Lingkungan Pesantren
Dalam kehidupan sehari-hari sebagai
manusia tentunya tidak lepas dari interaksi. Sebagai mana yang telah dikatakan interaksi merupakan hubungan timbal balik antara individu satu
dengan individu yang lain. Di dalam interaksi terjadi peristiwa yang saling
mempengaruhi satu sama lain ketika hadir bersama, yang kemudian mereka
menciptakan suatu hasil satu sama lain. Jadi tindakan setiap orang bertujuan
untuk memengaruhi individu lain terjadi dalam setiap kasus interaksi. (Thibaut
dan Kelly)
www.rimatrian.blogspot.com |
Manusia
adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam
berlangsungnya interaksi sosial juga pasti menbutuhkan yang namanya bahasa. Salah
satu peran bahasa bagi kehidupan manusia yaitu digunakan untuk berkomunikasi
antar sesama dan menjalin hubungan sosial. Dengan bahasa seseorang dapat
berkomunikasi dan beradaptasi dengan manusia lain, sebagaimana yang diungkapkan
oleh Kridalaksana (1983:4) bahasa adalah sistem lambang bunyi arbiter, yang
digunakan oleh kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasi diri Indonesia dengan berbagai keaneka ragamannya, telah
mewarnai berbagai ras suku bangsa. Contoh kecil kehidupan yang berada di dalam
pondok pesantren.
Menurut pendapat para ilmuan istilah pondok pesantren adalah dua
istilah yang mengandung satu arti. Istilah pondok berasal dari pengertian
asrama-asrama para santri atau tempat tinggal yang terbuat dari bambu.
Sedangkan pesantren secara etimologi berasal dari kata santri yang mendapat awalan pe- dan akhiran
–an sehingga menjadi pe-santri-an yang bermakna kata “shastri” yang artinya
murid. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasannya pondok pesantren
merupakan tempat tinggal para santri yang pastinya tidak hanya satu suku
melainkan berbagai suku berkumpul menjadi satu mulai dari suku madura, jawa,
sumatera, kalimantan dan masih banyak lagi.
Pondok
pesantren merupakan masyarakat multilingual yang datang dari berbagai penjuru.
Lembaga pendidikan ini juga banyak dikunjungi oleh santri dari berbagai etnis
dengan membawa bahasa masing-masing, sehingga
bahasa dipesantren menjadi lebih banyak dan mempunyai fungsi tertentu.
Keaneragaman bahasa ini sangat tampak ketika santri sedang berkomunikasi baik
secara lisan ataupun tulisan dilingkungan pesantren, diluar pesantren, dan
dilingkungan rumah mereka sendiri. Santri dipondok pesantren menggunakan bahasa
lisan saat berinteraksi dengan teman, guru, dan masyarakat sekitar. Bahasa
lisan mereka gunakan didalam dan diluar kelas serta pada kegiatan ekstra
kulikuler dilingkungan pondok pesantren.
Keberagaman
bahasa ini menimbulkan variasi bahasa yang disebut dengan variasi dialek.
Lantas apa si yang dinamakan dengan dialek? variasi
dialek merupakan variasi bahasa yang dilatar belakangi oleh tempat tertentu
(dialek regional), kelompok bahasa dari golongan tertentu (dialek sosial),
serta kelompok bahasa yang hidup pada waktu tertentu (dialek temporal)
(Kridalaksana, 1993:42). Selain dari pada itu, dialek juga sering disebut
dengan ciri khas suatu daerah terentu. Karena apa? Karena bahasa dialek hanya
dimengerti oleh suatu kelompok tersebut. Sebagaimana pendapat (Weijnen dkk dalam Ayatrohaedi, 1983:1,2002:1-2)
berpendapat dialek adalah sistem kebahasaan yang dipergunakan oleh satu
masyarakat untuk membedakannya dari masyarakat lain yang bertetangga dan
mempertimbangkan sistem yang berlainan walaupun erat hubungannya.
Bahasa dialek yang dilatar belakangi dengan
tempat tertentu, misalnya masyarakat yang tinggal di pesisir pantai, mereka lebih keras dibanding dengan masyarakat
di daerah pedesaan. Di dalam kehidupan
pondok pesantren perbedaan bukanlah menjadi suatu pemicu untuk tidak mengenal satu
sama lain. Dalam prosesnya, para santri biasanya apabila tidak mengenal bahasa
satu sama lain mereka lebih cenderung menggunakan bahasa pemersatu yaitu bahasa
indonesia. Dengan demikian tidak ada alasan tidak mengenal katena terhalang
bahasa tertentu. Bahasa indonesia adalah bahasa pemersatu dari sekian banyak
suku yang ada di indonesia, maka dari itu wajib hukumnya bagi masyarakat Indonesia
untuk mengerti dan bisa menggunakan bahasa indonesia.
Eksistensi bahasa dialek di lingkungan pondok
pesantren sangatlah dijunjung dan dihargai karena bagaimanapun bahasa dialek juga bisa ikatakan bahasa
kelahiran atau bahasa ibu. Walaupun terkadang ada kendala dalam prosesnya hal
ini masih bisa diperbaiki dan diatasi dengan baik, sehingga selain bahasa
indonesia digunakan bahasa dialek tetap eksis dikalangan para santri pondok
posentren.
Posting Komentar untuk "EKSISTENSI PENGGUNAAN DIALEK DI LINGKUNGAN PESANTREN"