Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ANALISIS METODE PENELITIAN KASUS BULLYING DI INDONESIA


ANALISIS METODE PENELITIAN KASUS BULLYING DI INDONESIA

Perkembangan sosial di era digital memunculkan sebuah fenomena bahwa interaksi sosial tidak hanya terjadi secara face to face, namun juga terjadi di dunia maya melalui perkembangan aplikasi sosial yang semakin pesat. Namun sayangnya interaksi sosial baik di dunia nyata maupun di dunia maya selalu diiringi gesekan sosial yang melahirkan beberapa fenomena seperti kasus bullying. Di Indonesia telah banyak peneliti yang meneliti kasus-kasus bullying. Pertanyaannya adalah seberapa besar dampak penelitian tersebut didalam mengungkapkan kasus bullying dan faktor penyebabnya. Maka dari itu dalam artikel ini kita akan mencoba menganalisis metode penelitian  yang digunakan untuk mengungkap fenomena bullying di Indonesia.
Penelitian sangat penting untuk mengkaji suatu fenomena sosial maupun perkembangan ilmu alam. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode penelitian yang tepat. Analisis masalah menjadi tajam atau tumpul bergantung pada metode penelitian yang digunakan. Jika suatu penelitian dapat dilaksanakan dengan metode yang tepat maka seluruh hipotesa penelitian tersebut dapat terjawab dengan dukungan data-data yang valid. 

Adapun menurut Sugiyono (2010:3) yang dimaksud metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan manfaat tertentu. Hanurawan (2012:14) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan prosedur sistematik yang telah disepakati bersama demi mengungkap gejala suatu objek yang menjadi kajian bidang ilmu tertentu. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa suatu metode penelitian akan memberikan prosedur pada para peneliti supaya dapat mengungkap kebenaran ilmiah baik yang berupa data angka maupun deskripsi suatu fenomena.
Baca Juga: Perilaku Bullying pada Anak (Jenis dan Dampaknya Bagi Perkembangan Anak)
Penelitian pertama yang akan kita analisis adalah penelitian dari Annisa (2016) dengan judul Hubungan Jenis Kelamin Dengan Perilaku Bullying Pada Anak Usia SD di SD Muhammadiyah Mlangi Gamping Sleman Yogyakarta.  Pendekatan  penelitian yang digunakan adalah kuantitatif jenis deskriptif korelatif. Tujuan penelitian ini adalah mencari suatu hubungan antar variabel yaitu variabel jenis kelamin dan variabel perilaku bullying. Kedua variabel tersebut cenderung menghasilkan data kualitatif. Terlebih perilaku bullying adalah suatu fenomena yang membutuhkan pengamatan dan wawancara mendalam untuk mengungkapnya. 

Perilaku bullying tidak dapat diukur dengan tes, terlebih hanya dengan angket. Sebab di dalam perilaku bullying perlu dijabarkan secara rinci peristiwa dan pengalaman subjek penelitian. Bukan sekedar penjabaran biasa. Oleh sebab itu, kurang tepat jika digunakan pendekatan kuantitatif. Adapun hasil penelitian ini juga menjelaskan bahwa hubungan antar kedua variabel lemah dengan nilai korelasi sebesar 0,135. Dari hasil penelusuran 10 artikel yang kami peroleh, 7 di antaranya menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini menunjukkan bahwa para peneliti tidak berkeinginan mengungkap kasus bullying secara mendalam.

Penelitian kedua yang akan dibahas yaitu penelitian Wulandari & Mustikasari dengan judul Fenomena Bullying di SDN 3 Manggun Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Tujuan penelitian ini sudah jelas ingin mendeskripsikan fenomena bullying yang terjadi di SDN 3 Manggun. Hal ini nampak pada analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif kualitatif yang berusaha untuk mendeskripsikan suatu fenomena dengan kata-kata/kalimat/bukan angka. Jenis penelitian kualitatif lebih cocok untuk mengungkap kasus-kasus bullying, karena di dalam jenis penelitian ini peneliti akan berusaha menggali fenomena berdasarkan perspektif subjek penelitian. 

Data bersifat alamiah yang didapatkan dari gambaran nyata pengalaman yang dideskripsikan oleh subjek penelitian melalui wawancara mendalam, observasi maupun inventori. Dengan demikian, kasus-kasus bullying dapat dideskripsikan secara detail berkaitan dengan pengalaman subjek, maupun faktor-faktor pendukung yang melatarbelakangi terjadinya perilaku bullying. Dengan adanya penelitian sejenis ini, maka memungkinkan para orang tua untuk belajar memahami kebutuhan dan perkembangan anak sehingga dapat memproteksi anak dari perilaku bullying.

Posting Komentar untuk "ANALISIS METODE PENELITIAN KASUS BULLYING DI INDONESIA"