Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ANALISIS DATA DALAM SITUS: DIMENSI METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF BAG 2



 ANALISIS DATA DALAM SITUS: DIMENSI METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF BAG 2

Masalah yang Tertata Waktunya

a.       Masalah analisis
Satu kekuatan penting dari data kualitatif adalah bahwa data itu dapat dikumpulkan sepanjang waktu, mengikuti jalannya peristiwa dan bukan dibatasi oleh potret-potret. Tahapan,  proses dan alur dapat ditelusuri. Tetapi bagaimana menyajikan data mengenai peristiwa yang terkait waktu sedemikian rupa sehingga dapat segera memahami akan apa yang terjadi ?

b.      Gambaran singkat
Kolom-kolom pada sebuah matriks tata waktu disusun dengan jangka waktu, dalam susunan tahapan, sehingga kita dapat melihat kapan gejala tertentu terjadi. Prinsip dasarnya adalah kronologi. Dalam kajian tentang peningkatan sekolah, yang menjadi perhatian adalah bagaimana inovasi diubah dan ditransformasikan pada suatu jangka waktu selama masa implementasi yang berlangsung selama beberapa tahun

Prosedur yang diterapkan dalam matrik yang tertata waktunya ada tiga tahap, yaitu membangun sajian, memasukkan data, dan menganalisis data. Pertama, membuat sajian. Cara yang mudah untuk bergerak maju adalah memecah-mecah inovasi ke dalam komponen-komponen atau aspek-aspek khusus dengan menggunakan ini sebagai baris matriks. Kolom matriks adalah jangka-jangka waktu,dari penggunaan awal sampai penggunaan akhir. Kedua, memasukan data. 

Untuk memasukan data ke dalam matriks perlu ditegaskan tentang apa saja yang perlu dimasukan ke dalam sel matriks. Aturan-aturan keputusan mana yang masuk akal untuk memasukan data. Ini tergantung pada luasnya dan hakikatnya data yang ada dan sumber-sumbernya. Ketiga, menganalisis data. Dengan melihat seluruh baris matriks dapat dilihat arus perubahan yang bertahap yang mengungkapkan suatu kecendrungan yang mendasari perubahan-perubahan tersebut. Misalnya pada baris persyaratan program/kurikulum menunjukan kecendrungan yang meningkat untuk menciptakan tuntutan prestasi yang lebih kuat terhadap siswa-siswa.


c.       Waktu yang diperlukan
Jika catatan-catatan lapangan telah dikode demi memungkinkan mudahnya diperoleh kembali gejala yang sedang dipertimbangkan, sebuah matriks berukuran dan jenis umum yang dilukiskan biasanya dapat dirangkum dalam tempo dua atau tiga jam, untuk analisis dan menulis mungkin diperlukan satu atau dua jam lagi. Tetapi matriks semacam” alat pembersih asal sedot” yang mencoba menyajikan peristiwa yang sangat banyak jumlahnya dengan fokuf konsep yang kurang jelas, dapat memakan waktu yang lebih lama

d.      Saran
Jika matris hanya bersifat deskripsi peristiwa tentang waktu, gunakan matriks itu untuk mengembangkan penjelasan yang mungkin ada untuk diuji dengan beralih kembali pada catatan lapangan yang sudah diberi kode
Contoh matriks tertata waktu

Matriks Peranan Tertata

a.       Masalah analisis
Orang-orang yang berkecimpung dalam organisasi, dan orang-orang yang mengkaji oraganisasi seperti ahli sosiologi, ahli psikologi dan antropologi tahu bahwa cara untuk melihat kehidupan sebagian bergantung pada “peranan” yang didorong oleh harapan-harapan untuk mengatur apa yang orang lakukan. Yang menjadi masalah analisisnya adalah bagaimana anda dapat menyajikan data secara sistematis untuk memungkinkan adanya perbandingan lintas peranan mengenai persoalan minat terhadap kajian penelitian ? ataupun menguji apakah orang-orang yang berperanan sama ternyata melihat hidup dengan cara yang sama ?untuk menjawabnya yaitu dengan cara membuat matriks peranan tertata

b.      Gambaran singkat tentang matriks peranan tertata
Matriks peranan tertata menyortir data dari baris-barisnya yang telah dikumpulkan atau tentang gugusan pemeran tertentu, yang merefleksikan pandangan-pandangan mereka.

c.       Ilustrasi
Misalnya menggambarkan tentang kajian peningkatan sekolah, yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana orang-orang bereaksi terhadap inovasi ketika mereka pertama kali mengalaminya.

Prosedur yang diterapkan dalam matrik peranan tertata ada tiga tahap, yaitu membangun sajian, memasukkan data, dan menganalisis data. Pertama, membuat sajian. Untuk dapat menjawab permasalahan tentang peranan yang berbeda, maka perlu dipertimbangkan peranan yang mana yang dapat memberikan reaksi yang bermakna terhadap inovasi peningkatan sekolah tersebut, baik itu kepala sekolah, guru, personil kantor pusat, ketua departemen, siswa dan juga orang tua. Kedua, memasukan data. Data yang dimasukan merupakan ringkasan singkat mengenai apa yang ditemukan penganalisis untuk masing-masing responden dalam catatan di lapangan. Ketiga, menganalisis data. Matriks jenis ini memungkinkan kita melihat betapa perspektif itu berbeda sesuai dengan peranan. 
Dalam hal ini pengguna dari departemen bahasa inggris mulai terlibat pada permulaan program mengalami waktu yang lebih sukar dari pengguna akhir yaitu pengguna matematika dan pengguna ilmu pengetahuan alam. Ini juga mengisyaratkan pada masalah-masalah yang timbul dari perpektif yang berbeda ini (misalnya kekhawatiran para pengguna tentang kerja tim tampaknya diabaikan oleh para pelaksana walaupun mereka menganggap kerja dalam tim sebagai hal yang kritis untuk mencapai keberhasilan).

d.      Keragaman
Matriks ini menekankan peranan-peranan yang berbeda sebagai sumber data dan persepsi. Matriks jenis ini menbicarakan peranan sebagai target atau objek dari tindakan atau persepsi orang lain.

e.       Saran
Untuk peranan yang berbeda taruhlah permasalahan dalam kolom sejajar mungkin

f.       Waktu yang diperlukan
Jika terdapat wawancara setengah terstruktur yang agak jelas dengan permasalahan, yang secara langsung relevan dengan dan data dimasukan relatif cepat maka waktu yang diperlukan adalah 2 jam dan analisinya kurang dari satu jam.

g.      Contoh matriks  peranan tertata
Matrik peran tertata : reaksi pertama terhadap inovasi


Matriks Gerombol Konseptual
a.       Masalah analisis
Banyak kajian yang dirancang untuk menjawab serangkaian permasalahan penelitian. Kadang-kadang rangkaian itu panjangnya menjadi seperti orang antri beras. Hasilnya melakukan analisis yang terpisah-pisah dalam situs untuk setiap permasalahan sangat melelahkan bagi penganalisis. Untuk mengatasinya adalah dengan dengan menggerombolkan beberapa permasalahan penelitian agar lebih mudah

b.      Gambaran singkat
Matriks yang secara konseptual digerombolkan mempunyai kolom-kolom yang tersusun untuk mengumpulkan soal-soal yang menjadi satu.

c.       Ilustrasi
Misalnya dalam kajian tentang peningkatan sekolah, yang menjadi permasalahan umum adalah adalah tentang motif pengguna dan pelaksana untuk menerima pelaksanaan kependidikan baru dan permasalahan yang lebih spesifik tentang apakah motif-motif ini berpusat pada karier, misalnya apakah informan mengira mereka dapat memperoleh promosi dari proyek itu. Cara terbaik untuk memecahkan masalah ini adalah dengan menggorombolkan tanggapan terhadap permasalahan ini.

Prosedur yang diterapkan dalam matrik gerombol konseptual ada tiga tahap, yaitu membangun sajian, memasukkan data, dan menganalisis data. Pertama, membuat sajian. Untuk membangun sajian ini, hal perlu diperhatikan adalah memilih format yang dapat menggerombolkan tanggapan dari responden. Kedua, memasukan data. Untuk dapat memasukan data, penganalisis perlu mencatat motif-motif yang diberikan. Penganalisis menetukan setiap informan relevansi karier dengan menerima pelaksanaan itu dan meringkas dalam sebuah frasa atau kalimat serta memcari buktinya dan melihat sikap awal dari para informan. Ketiga, menganalisis data. 
Membaca seluruh baris matriks serta melihat penempilan masing-masing informan yang telah dipilih dan menyediakan uji hubungan antara tanggapan terhadap pertanyaan yang berbeda-beda. Misalnya L.Bayeis mempunyai motif karier yang relevan, melihat pelaksanaan pembaharuan sebagai hal yang sangat penting dan merupakan awal yang menyenangkan. Tetapi Quint tidak mengikuti pola itu atau bertolak belakang. Membaca seluruh kolom ke bawah memungkinkan melakukannya perbandingan di antara kelompok-kelompok. Membaca kolom juga memungkinkan perbandingan diantara tanggapan-tanggapan terhadap pertanyaan relevansi karier dan sikap awal
d.      Saran
Usahakan untuk tidak menggunakan lebih dari tiga atau empat pertanyaan ketika membuat matriks gerombol konseptual
e.       Waktu yang diperlukan
Bergantung pada jumlah informan, lebih banyak informan maka diperlukan waktu yang cukup lama

Matrik Pengaruh
a. Masalah Analisis
           Pada kebanyakan kajian, peneliti tertarik pada hasil akhir (outcomes). Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui kedudukan suatu hal pada akhir suatu proses. Seorang peneliti yang bertujuan mendapatkan penjelasan-penjelasan biasanya inin mengamati baik-baik beberapa variabel tergantung dari minatnya seperti kesulitan disiplin siswa, prestasi belajar, dan lain-lain.

      Masalah bagi peneliti kualitatif adalah bagaimana menyeleksi dan menyajikan data yang akan menunjukkan sebenar-benarnya tentang perubahan keadaan pribadi, hubungan kelompok, organisasi, dan lain-lain yang dipandang sebagai satu keluaran minat atau lebih. Bagi data kualitatif, penjelasan tentang keluaran yang benar-benar terjadi bukan merupakan proses yang mudah. 

b. Gambaran Singkat
          Matriks pengaruh menyajikan data pada satu keluaran atau lebih, dalam bentuk kajian yang sebanyak ragam seperti yang diperlukan. Label “pengaruh” digunakan untuk mengingatkan pembaca kembali bahwa keluaran merupakan keluaran dari sesuatu.

c. Ilustrasi
Contoh ilustrasi: perubahan yang dapat dilacak pada sebuah sekolah sampai sekolah tersebut mengimplementasikan program Sekolah Sehat

            Prosedur yang diterapkan dalam matrik pengaruh ada tiga tahap. yaitu membangun sajian, memasukkan data, dan menganalisis data. Pada tahap membangun sajian, peneliti melakukan tiga hal, yaitu
o   Mengklasifikasikan bentuk-bentuk keluaran dari inovasi yang diimplementasikan dalam sekolah. Misalnya keluaran yang diputuskan oleh penelitia adalah perubahan organisasional. Bentuk keluarannya ada tiga, yaitu perubahan struktur, perubahan prosedur, dan perubahan iklim sosial.
o   Peneliti bercermin pada situs yang tersedia bahwa aspek perubahan harus disajikan ssecara terpisah sesuai jangka waktu tertentu. Misalnya penggunaan awal (tahun pertama dan kedua) dan penggunaan berikutnya ketika hampir semua guru mengimplementasikan inovasi.
o   Peneliti membedakan “perubahan primer” yang langsung terjadi sesudah persyaratan implementasi inovasi terpenuhi dan “perubahan sekunder”.
            Pada tahap memasukkan data, peneliti memasukkan frasa singkat yang mencirikan perubahan organisasional spesifik yang muncul dalam tulisan dari catatan lapangan. Frasa-frasa tersebut didapatkan dari wawancara atau metode pengumpulan data yang lain. Frasa singkat tersebut harus melalui proses verifikasi oleh dokumen atau sekurang-kurangnya satu responden lain. Adapun pada tahap analisis data, dapat diketahui bahwa matrik dengan pengaruh menunjukkan informasi yang jelas tentang masing-masing perubahan yang terjadi.
            Dalam penggunaan matrik pengaruh, dimungkinkan munculnya pertanyaan tentang penyebab munculnya keluaran atau latar belakang. Matrik pengaruh biasa tidak digunakan untuk menjawab pertanyaan yang demikian. Pertanyaan tersebut dapat dijawab menggunakan matrik pengaruh eksplanatori. 
            Matrik pengaruh eksplanatori membantu menjelaskan suatu ranah dalam pengertian koseptual. Hal tersebut merupakan eksplorasi pertama yang bermanfaat untuk melacak ke belakang dan kedepan dari mata rantai kausalitas yang muncul. Dalam hal ini mencakup persoalan tipe-tipe bantuan mana yang menyebabkan tipe-tipe pengaruh tertentu pada pengguna dan mengapa demikian.

d. Keragaman
Data pengaruh tidak hanya bisa diperoleh dari wawancara, tetapi juga bisa didapatkan dari kajian observasi atau informasi kuantitatif.

e. Saran
            Peneliti harus berlaku eskplisit, singkat, dan jelas mengenai aturan keputusan untuk usaha entri data. Keluaran lebih banyak memiliki bobot persoalan intelektual dan praktis dalam kajian dibandingkan dengan tipe-tipe variabel yang lain.
f. Waktu yang diperlukan
            Waktu yang diperlukan  bergantung pada derajat diferensiasi dalam matrik, ukuran dasar data, dan kemudahan dalam memperoleh data yang dikode.

Matrik Dinamika Situs
a. Masalah analisis
            Selama dan sesudah pengumpulan data, para peneliti data kualitatif tak henti-hentinya berusaha mempertautkan data dengan penjelasan. Mereka berusaha memahami mengapa hal-hal yang spesifik terjadi seperti ini atau seperti itu dan bagimana orang dalam situs menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Lebih jauh lagi adalah membuat eksplisit asumsi-asumsi yang mendasari semua penjelasan tersebut.

b. Gambaran singkat
            Matrik dinamika situs menyajikan sebuah gugusan kekuatan untuk perubahan dan melacak proses dan keluaran sebagai konsekuensi perubahan itu. Prinsip dasarnya adalah satu penjelasan permulaan.

c. Ilustrasi
Contoh ilustrasi: mengapa sebuah inovasi dapat menyebabkan perubahan dalam organisasi yang melaksanakannya?

            Prosedur yang diterapkan dalam matrik dinamika situs ada tiga tahap. yaitu membangun sajian, memasukkan data, dan menganalisis data. Pada tahap membangun sajian, peneliti yang mencari sebab-akibat dapat memulainya dengan mencari persoalan ”dinamika” yaitu hal-hal berkualitas yang mendorong atau menuntut. Dalam konteks ilustrasi di atas, tuntutan dan dorongan dibawa oleh inovasi. Hal-hal tersebut dapat menjadi baris-baris matrik.

            Pada tahap memasukkan data, peneliti dapat memungut penggalan-penggalan materi yang ditandai dengan kode-kode yang relevan dengan memeriksa catatan lapangan berkode. Kode-kode dibuat sendiri oleh peneliti. Pada tahap ini, peneliti hanya melihat pada pengaruh yang disebabkan tuntutan dari inovasi benar-benar merupakan perubahan organisasi.

            Pada tahap analisis data, banyak analisis yang akan terjadi selama memasukkan data aktual. Analisis dilaksanakan dengan beranjak ke setiap baris. Pada saat baris diisi, peneliti mengetahui dinamika apa yang telah terjadi. selanjutnya, dapat ditulis teks ringkas, dengan beralih kembali pada catatan lapangan tertulis untuk penjelasan tambahan dan uraian penjelasan.

d. Saran
            Peneliti perlu melakukan telaah teman sejawat pada versi pertama matrik dinamika situs yang telah disusun untun melihat dan menganalisis apa yang mampu dan tidak mampu peneliti lakukakan. Selain itu, peneliti harus terus bergerak ke depan dan belakang secara teratur di antara matrik dan catatan lapangan berkode untuk  (a) memberikan penegasan dan kesimpulan secara mendalam dan (b) mengurangi teka-teki yang muncul.

e. Waktu yang diperlukan
            Waktu yang diperlukan untuk untuk menyusun matrik dinamika situs bergantung pada kompleksitas data. semakin kompleks data maka semakin lama pula waktu penyusunannya. Begitu pula sebaliknya.


Daftar Pustaka
Miles, M. dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber       tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press.



Posting Komentar untuk "ANALISIS DATA DALAM SITUS: DIMENSI METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF BAG 2"