DISKUSI DAN PERTANYAAN BERKAITAN DENGAN BAHASA DAN FUNGSI BAHASA
- Apakah hakikat atau pengertian
bahasa?
- Apa saja fungsi utama bahasa
dan beberapa fungsi lainnya?
- Apakah alasan bahasa Melayu
yang dipilih menjadi cikal bakal bahasa Indonesia?
- Bagaimanakah perkembangan bahasa
Indonesia pada masa penjajahan Jepang?
- Apakah perbedaan fungsi bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara?
1. Hakikat atau pengertian bahasa
Berdasarkan Santoso et al. (2020), bahasa adalah serangkaian
bunyi lisan yang diatur secara sistematis untuk memberikan arti dalam
mengungkapkan pikiran. Oleh karena itu, bahasa memiliki fungsi (p.1.5) yang
jelas. Bahasa dapat dituangkan menjadi lambang-lambang tertulis yang kemudian
menjadi bahasa tulis. Hal ini membuat saya bertanya. Bagaimana dengan bahasa
isyarat yang mana pada umumnya pengguna bahasa isyarat adalah teman-teman tuna
rungu dan tuna wicara yang memiliki keterbatasan dalam bunyi lisan?
Selanjutnya Santoso et al. (2020) juga mengungkapkan bahwa
bahasa lisan muncul lebih awal daripada bahasa tulis (p.1.4). Hal ini kembali
membuat saya berfikir, apakah yang dimaksud dengan "bahasa tulis"?
Apakah gambar-gambar di gua pada masa zaman batu dianggap sebagai bahasa tulis?
Apakah pada masa itu sudah ada bahasa lisan? Bagaimana cara kita mengetahui
bahasa mana yang lebih awal muncul; tulis atau lisan?
Mungkin teman-teman ada yang bisa membantu menjawab?
2. Fungsi utama bahasa dan beberapa fungsi lainnya
berdasarkan yang Anda ketahui
Para ahli memiliki pandangan yang berbeda mengenai fungsi
bahasa. Menurut Irawan (2016) fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2; umum dan
khusus. Secara umum bahasa adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Sementara
fungsi khusus bahasa sesuai dengan tujuannya. Dalam hal ini Irawan memberikan
contoh tujuan "fatik, konatif, emotif, kultural, politis, edukatif,
mengatur diri, mengatur orang lain, interaksi, adaptasi, sosial, dsb"
(slide 15).
Sementara menurut Darmojuwono et al. (2014), fungsi bahasa
dapat dibagi menjadi dua; fungsi struktural dan fungsi pragmatis, yang mana
keduanya saling berkaitan. Lebih lanjur Damojuwono et al. menjelaskan bahwa
fungsi struktural ini terkait dengan fungsi unsur-unsur bahasa dalam sistem,
sedangkan fungsi pragmatis terkait dengan penggunaan bahasa dalam komunikasi
(p.1.6).
Seorang ahli bahasa asal Jerman, Karl Bühler,
mengklasifikasikan fungsi bahasa menjadi tiga yaitu ausdruck (mengekspresikan
perasaan dan sikap penutur), appell (menarik perhatian pendengar), dan dan
darstellung sebagai representasi (Musolff in Verschueren et al., 1997, p. 2).
Dari berbagai fungsi bahasa yang telah diungkapkan oleh para
ahli, dapat disimpulkan bahwa fungsi utama bahasa adalah sebagai alat
komunikasi. Hal ini sesuai dengan apa yang diajarkan oleh filsuf Yunani,
Aristoteles (Soemarsono, 2004, p.58) .
3. Alasan bahasa Melayu yang dipilih menjadi cikal bakal
bahasa Indonesia
Berdasarkan Santoso et al. (2020), ada lima alasan mengapa
bahasa Melayu digunakan sebagai cikal bakal bahasa Indonesia (p.2.7). Pertama,
berbeda dengan bahasa daerah lainnya, bahasa Melayu sudah menjadi bahasa lingua
franca (bahasa perdagangan) selama berabad-abad. Kedua, oleh karena bahasa
Melayu adalah bahasa perdagangan, bahasa ini menyebar melampaui batas wilayah
bahasa-bahasa lainnya. Ketiga, bahasa Melayu dianggap sebagai bahasa yang dekat
dengan bahasa-bahasa daerah lainnya sehingga bahasa Melayu tidak dianggap
sebagai bahasa yang asing. Keempat, tata bahasa Melayu sederhana, dan tidak
mengenal tingkat bahasa seperti halnya bahasa Jawa atau Sunda. Terakhir, bahasa
Melayu dapat menjadi jembatan dalam perbedaan antarpenutur sehingga tidak
berpotensi persaingan antarbahasa daerah.
Hal senada juga diungkapkan oleh Widyasari (2020).
Menurutnya, ada tiga faktor utama menngapa bahasa Melayu diadaptasi menjadi
bahasa Indonesia. Pertama, secara psikologis penutur bahasa daerah lainnya
bersedia untuk menerima bahasa Melayu secara sadar. Kedua, berdasarkan sifat,
bahasa Melayu terbuka atas pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah lainnya.
Terakhir, berdasarkan wilayah cakupan, bahasa Melayu telah digunakan di
berbagai daerah dalam penyebaran agama, pendiidkan dan merupakan bahasa
kepemerintahan di masa penjajahan Hindia-Belanda.
4. Perkembangan bahasa Indonesia pada masa penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang, Bahasa Indonesia berkembang
pesat. Pemerintah Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda di semua aspek
kehidupan (Santoso, 2020, p.2.7). Usaha Pemerintah Jepang agar bangsa Indonesia
dapat berbahasa Jepang mengalami kendala karena tidaklah mudah untuk
mengajarkan bahasa yang baru dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu,
pemerintah Jepang mangambil jalan pragmatis dan menggunakan bahasa Indonesia
yang telah dikenal di berbagai wilayah Indonesia sebagai bahasa pengantar,
termasuk dalam seluruh jenjang pendidikan dan juga kepemerintahan (Soedjito,
2008, p.1.6). Itulah sebabnya mengapa dalam bukunya Alisjahbana (1957)
beranggapan bahwa penjajahan Jepang di Indonesia memiliki peran yang besar
dalam perkembangan bahasa Indonesia.
5. Perbedaan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
dan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa bahasa nasional memiliki
fungsi empat fungsi yaitu sebagai lambing kebanggan nasional, lambing identitas
nasional, alat komunikasi, dan alat pemersatu bangsa, antardaerah dan antar
budaya (Santoso, 2020, p.2.19; Widyasari, 2020, slide 9).
Sementara Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara memiliki
empat fungsi yaitu sebagai bahasa resmi negara, bahasa pengantar pendidikan,
alat perhubungan nasional untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
nasional serta kepentingan daerah dan alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi (Santoso, 2020, p.2.23; Widyasari, 2020, slide 8).
Daftar Rujukan
Alisjahbana, S.T. (1957), Dari Perdjuangan Dan Pertumbuhan
Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Rakyat
Ammah, E. S., & Lestari, S. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI. LPPM Institut Agama Islam Ibrahimy Genteng Banyuwangi.
Darmojuwono, Setiawati and Budiman, Rahmat (2014) Teori dan
Masalah Penerjemahan. In: Pengertian Fungsi Bahasa. Universitas Terbuka,
Jakarta, pp. 1-33. ISBN 9789790116764
Irawan, D. (2016), Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi
bahasa [Powerpoint slides], retrieved from:
https://www.slideshare.net/arifibrahimutet/sejarah-singkat-kedudukan-dan-fungsi-bahasa-66504095?qid=756414d4-33b3-4464-a36f-4e3731a807ea&v=&b=&from_search=59
Musolff, A. (1997), Karl Bühler, in Verschueren, J., Östman,
J., Blommaert, J. and Bulcaen, C. (eds.), Handbook of Pragmatics.(Installment
1997), Amsterdam/Philadelphia: Benjamins, 1-15
Santoso, A. Mastutik, Androyo, Supriyatna, A., Setiawati, L.,
(2020), Bahasa Indonesia, Tangerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka
Soedjito (2008), Perkembangan Bahasa Indonesia dalam Bahasa
Bantu, Jakarta: Universitas Terbuka
Sumarsono (2004), Buku Ajar: Filsafat Bahasa, Jakarta:
Grasindo
Widyasari (2020), Hakikat, Sifat, Fungsi, dan Sejarah
Perkembangan Bahasa Indonesia [Powerpoint Slides], retrieved from:
https://elearning.ut.ac.id/mod/resource/view.php?id=845119279
Posting Komentar untuk "DISKUSI DAN PERTANYAAN BERKAITAN DENGAN BAHASA DAN FUNGSI BAHASA"