Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PARA WANITA GAME CHANGER INDONESIA, PENDOBRAK CARA BERPIKIR

Pada suatu tatanan masyarakat, logika berpikir sering tersedimentasi akan hal-hal yang bersifat duniawi. Sebut saja uang dan kekuasaan. Kedua hal ini yang sering menjadikan manusia buta akan logika. Betapa tidak, telah banyak logika akal sehat digadaikan dengan uang dan kekuasaan. Sebut saja para politikus yang sering lalu-lalang di pemberitaan karena tertangkap tangan oleh KPK. Ironis memang, namun apa daya rakyat hanya bisa mencibir. Sudahlah, kita tinggalkan hal yang bersifat negatifsentris. Masih banyak hal positif yang bisa dikulik dari bangsa ini, tak terkecuali peran para wanita tangguh. Yah, saya menyebutnya para wanita game changer Indonesia. Mereka yang punya spirit mendobrak cara berpikir masyarakat tentang suatu tatanan. Siapakah saja mereka? Yuk kita bahas dengan renyah.
                                 
Tri Rismaharini (Wali kota Surabaya)
Tri Rismaharini, siapa yang tidak kenal dengan sosok Wali kota Surabaya yang berani dan tegas dalam mengambil kebijakan. Terbukti kinerjanya bisa membawa nama kota Surabaya melambung hingga ke kancah Internasional melalui sederet prestasi. Lalu bagaimana kita belajar dari sosok Tri Rismaharini? Oke, kita ingat kembali kejadian Pemilihan Gubernur 2018 kemarin. Saat calon wakil gubernur yang diajukan partai penguasa, yaitu Abdullah Azwar Anas mengundurkan diri. Tri Rismaharini yang sejatinya menggantikan. Namun berlandaskan janjinya pada rakyat Surabaya, beliau tolak tawaran dari partainya. Suatu prinsip yang seharusnya dimiliki oleh setiap politisi negeri ini.
Prinsip adalah sesuatu yang fundamental di dalam setiap kehidupan manusia. Setiap manusia seyogyanya memiliki prinsip-prinsip luhur yang harus ditegakkan guna mencapai prestasi dengan akal sehat. Prinsip dari Tri Rismaharini telah mengantarkan kota Surabaya dengan sederet prestasi di kancah mancanegara. Terlebih kota Surabaya juga menjadi rujukan Smart City. Jika melihat penjelasan beliau di berbagai acara TV. Dapat digambarkan bahwa perjuangannya mengurus kota Surabaya dengan berbagai permasalahan tidaklah mudah. Mulai dari penolakan terhadap berbagai kebijakan oleh kalangan ASN Pemkot Surabaya di awal kepemimpinannya. “Saya seperti sendirian” ungkap beliau yang masih saya ingat saat diwawancara stasiun TV. Namun sekarang, Tri Rismaharini telah mampu membuktikan bahwa prinsip yang luhur harus tetap ditegakkan di dalam mengukir suatu prestasi. Kepentingan rakyat harus diutamakan di atas segalanya.
Najwa Shihab (Presenter)
Presenter satu ini telah menjadi sorotan beberapa tahun belakangan ini. Berawal dari sebuah acara di salah satu stasiun TV swasta yang dipandunya. Najwa Shihab semakin melambungkan namanya. Gaya bicara dan bertanya yang berani, lugas dan sedikit menyentil menjadi suatu tajuk yang memberikan warna yang berbeda. Saya rasa tidak semua presenter berani seperti itu. Dunia jurnalistik memang syarat akan paparan data yang membuat masyarakat haus akan pertanyaan tentang kebenaran dari suatu keadaan dan peristiwa. Beberapa menjunjung tinggi kebenaran, namun juga banyak yang takut bersuara pada kaum penguasa. Najwa Shibab seperti sebuah gambaran nyata, bahwa dunia jurnalistik harus berani.
Masih dalam ingatan. Acara yang dipandunya membuat geger negeri ini. Seperti yang belum lama ini viral yaitu membongkar pesta narkoba di Rutan Salemba dan  mafia bola di  Liga Indonesia. Sungguh pemberitaan yang penuh resiko. Bagaimana tidak, jika terdapat oknum-oknum yang merasa terusik pasti akan melawan. Namun, Najwa Shihab telah memberikan gambaran nyata bahwa kebenaran harus tetap diungkapkan apapun resikonya. Dunia jurnalistik harus berani dan melawan segala tindak penindasan terhadap kepentingan rakyat secara umum. Bukannya condong pada segelintir elit yang berkuasa.

Butet Manurung (Pejuang Pendidikan)
Jika mendengar nama Butet Manurung, kita pasti tahu tentang Sokola Rimba. Sebuah bentuk nyata perjuangan keadilan pendidikan untuk kaum terisolir yang belum tersentuh pendidikan pada masa itu. Perjuangan wanita satu ini tentunya tidaklah mudah, seperti kita tahu manusia rimba yang hidup di pedalaman hutan Indonesia sangat tertutup dengan kehidupan luar. Jangankan untuk membawa mereka belajar baca tulis, mungkin penerimaan saja awalnya sangat sulit. Namun, seiring dengan waktu Butet Manurung telah membuktikan bahwa rasa kepedulian yang tinggi dengan penuh rasa cinta dan keikhlasan akan membuahkan hasil yang manis. Sekarang sokola rimba telah berhasil mengejawantahkan Pasal 31 UUD 1945 Pasal 1 bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Tak terkecuali bagi manusia rimba.
Kegigihan dan kepedulian Butet Manurung terhadap keadilan pendidikan untuk masyarakat rimba juga telah melambungkan namanya dalam suatu penghargaan di kancah Internasional yaitu Magsaysay Award. Hal ini membuktikan bahwa perjuangan keadilan pendidikan akan senantiasa membawa kebaikan bagi perubahan bangsa dan dunia. Teladannya adalah visi yang nyata untuk menginspirasi kita para pendidik. Sejatinya kepedulian akan menyalakan sebuah asa bagi perubahan.

Posting Komentar untuk "PARA WANITA GAME CHANGER INDONESIA, PENDOBRAK CARA BERPIKIR"