Pengolahan Data Statistik Inferensial pada Penelitian
Pengolahan Data Statistik Inferensial pada Penelitian
A. Definisi Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah teknik
statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi. Dalam pengertian ini, sampel mewakili sebuah populasi.
Populasi harus jelas dan pengambilan sampel dilakukan secara acak (random).
Statistik inferensial biasa disebut juga sebagai statistik probabilitas. Hal
ini dikarenakan kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data
sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability)
(Sugiyono, 2010). Jadi, setiap data sampel bisa mempunyai peluang kesalahan dan
kepercayaan (kebenaran) yang disebut dengan taraf signifikan. Dalam penelitian
sosial biasa digunakan taraf signifikan 5%, yang berarti peluang kebenarannya
95% sedangkan 5% untuk peluang kesalahan. Dalam penelitian ilmu alam (sains)
biasa digunakan taraf signifikan 1%, yang berarti peluang kesalahan hanya 1%
sedangkan peluang kebenarannya 99%.
Pengujian taraf signifikansi ini disesuaikan dengan teknik analisis yang digunakan, misalnya dengan uji-t, uji-F dan sebagainya. Jadi, signifikansi adalah kemampuan untuk mengeneralisasikan data dengan taraf kesalahan tertentu. Di dalam statistik inferensial kegiatan penting yang dilakukan adalah uji beda atau uji hubungan antara dua variabel.
Pengujian taraf signifikansi ini disesuaikan dengan teknik analisis yang digunakan, misalnya dengan uji-t, uji-F dan sebagainya. Jadi, signifikansi adalah kemampuan untuk mengeneralisasikan data dengan taraf kesalahan tertentu. Di dalam statistik inferensial kegiatan penting yang dilakukan adalah uji beda atau uji hubungan antara dua variabel.
B. Klasifikasi Metode Statistik
Inferensial
Berdasarkan parameter yang ada dan untuk
kepentingan pengambilan keputusan atas masalah, statistik inferensial dibagi
menjadi statistik parametrik dan statistik non-parametrik. Statistik parametrik
membahas parameter populasi seperti rata-rata, simpangan baku,varians dan
sebagainya. Statistik non-parametrik tidak membahas parameter populasi tetapi
menguji distribusi. Berdasarkan jumlah variabel statistik inferensial dibagi
menjadi analisis univariat dan analisis multivariat. Analisis univariat yaitu
hanya terdapat satu variabel yang diukur untuk n sampel atau pengukuran
beberapa variabel namun masing-masing variabel dianalisis tersendiri. Analisis
multivariat yaitu terdapat dua atau lebih variabel yang diukur untuk n sampel
di mana analisis antar variabel dilakukan bersamaan (Santosa, 2014).
C. Statistik Parametrik
Telah disingguh sebelumnya tentang
statistik parametrik, pada bagian ini akan dijelaskan secara rinci. Statistik
parametrik adalah prosedur statistik yang digunakan untuk menguji parameter
populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel
(Sugiyono, 2010). Secara umum statistik parametrik digunakan untuk data yang
jumlahnya besar yaitu di atas 30, distribusi data normal atau dapat dianggap
normal, dan data bertipe interval atau rasio. Data hasil statistik parametrik
dianggap data yang lebih kuat dibandingkan data statistik non-parametrik. Oleh
sebab itu, dalam penelitian selalu diutamakan pengujian statistik parametrik.
Pengujian statistik parametrik harus
terpenuhi beberapa asumsi di antaranya:
1.
data yang akan dianalisis harus
berdistribusi normal,
2.
penggunaan salah satu test mengharuskan
dua sata kelompok atau lebih yang harus diuji homogen,
3.
dalam uji regresi harus terpenuhi asumsi
linieritas (Sugiyono, 2010).
Namun, jika data tidak memenuhi syarat untuk
pengujian statistik parametrik, peneliti dapat menggunakan alternatif pengujian
statistik non-parametrik.
D. Statistik Non-Parametrik
Statistik non-parametrik adalah salah
satu alternatif yang digunakan peneliti ketika data tidak memenuhi asumsi
statistik parametrik karena di dalam statistik non-parametrik data tidak harus
berdistribusi normal. Statistik parametrik ini tidak membahas parameter
populasi melainkan hanya menguji distribusi. Secara umum ciri-ciri dari
statistik non-parametrik adalah jenis data nominal atau ordinal, serta distribusi
data tidak diketahuai atau tidak normal (Santosa, 2014).
E. Penggunaan Statistik Parametrik dan
Non-Parametrik untuk Menguji Hipotesis
Penggunaan
statistik parametrik dan non-parametrik di dalam pengujian hipotesis harus
disesuaikan dengan jenis data dan asumsi yang harus dipenuhi. Selain itu,
peneliti juga harus memperhatikan bentuk hipotesis yang diajukan di dalam
penelitiannya. Terkait dengan jenis data, statistik parametrik biasanya untuk
data interval dan rasio sedangkan statistik non-parametrik untuk data nominal
dan ordinal. Pada statistik parametrik data harus berdistribusi normal
sedangkan pada statistik non-parametrik data tidak harus normal. Berikut bagan keterkaitan
antara jenis data dan metode statistik yang digunakan.
Sumber Gambar: Santosa, 2014: 8
Terkait
dengan pengujian hipotesis, maka bentuk hipotesis dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, hipotesis asosiatif.
Penggunaan statistik parametrik dan non-parametrik untuk menguji hipotesis
dapat digambarkan sebagai berikut.
Sumber Gambar: Sugiyono, 2010:213
Daftar
Rujukan
Santosa, S. 2014. Statistik
Parametrik Edisi Revisi: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta
Posting Komentar untuk "Pengolahan Data Statistik Inferensial pada Penelitian"