Kesalahan dalam Mendidik Anak dan Pengaruhnya pada Perkembangan Anak
Kesalahan dalam Mendidik Anak dan Pengaruhnya pada Perkembangan Anak
Di dalam mendidik anak, peran orang tua dan anggota
keluarga yang lebih dewasa sangatlah besar. Proses mendidik anak sangat
berkaitan dengan berbagai aspek yang kompleks dalam aplikasinya. Saat orang tua
memutuskan untuk mendidik anaknya menjadi anak yang pandai secara kognitif dan
afektif terkadang ada aspek lain yang terlupakan, begitu pula sebaliknya. Oleh
sebab itu. proporsi mendidik anak haruslah disesuaikan dengan kecenderungan
bakat dan minat anak supaya anak dengan mudah menyerap setiap rangsangan yang
diberikan.
Mendidik juga dapat dilaksanakan dengan prinsip kontekstual terhadap situasi kondisi yang ada, di mana anak harus berperan utama di dalam menjalani kehidupannya. Ia harus belajar bagaimana menyelesaikan segala permasalahan hidupnya mulai dari bagaimana membersihkan kamarnya yang berantakan, membersihkan rumah, mencuci piring dan pekerjaan lain yang mampu dilaksanakan pada usianya. Mendidik dengan cara seperti ini dapat mendorong anak untuk hidup mandiri dan memiliki kepekaan dalam mengatasi masalah yang ada.
Mendidik juga dapat dilaksanakan dengan prinsip kontekstual terhadap situasi kondisi yang ada, di mana anak harus berperan utama di dalam menjalani kehidupannya. Ia harus belajar bagaimana menyelesaikan segala permasalahan hidupnya mulai dari bagaimana membersihkan kamarnya yang berantakan, membersihkan rumah, mencuci piring dan pekerjaan lain yang mampu dilaksanakan pada usianya. Mendidik dengan cara seperti ini dapat mendorong anak untuk hidup mandiri dan memiliki kepekaan dalam mengatasi masalah yang ada.
Proses mendidik anak pada intinya dapat dilakukan dengan
berbagai cara yang sesuai bagi situasi dan kondisi keluarga. Namun yang
terpenting adalah bagaimana proses mendidik itu harus membangun konsep diri
yang positif pada anak. Jangan sampai mendidik namun justru melukai konsep diri
anak. Mendidik yang demikian dapat dikatakan kesalahan di dalam mendidik anak.
Pada dasarnya setiap orang tua sangat sayang kepada anaknya sehingga tidak
ingin anaknya mengalami kesulitan di dalam hidup. Namun disadari atau tidak
ketakutan orang tua yang berlebihan justru menimbulkan sisi negatif di dalam
mendidik anak, misalnya orang tua yang terlalu over protective pada anak, orang tua yang otoriter pada anak, orang
tua yang permisif dan sebagainya. Setiap tindakan mendidik yang dilakukan orang
tua terhadap anak hendaknya dilakukan dengan penuh kesadaran bahwa anak adalah
manusia yang memiliki hak untuk memilih, untuk menerima atau menolak.
Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan orang tua di
dalam mendidik anak-anaknya di antaranya dapat diamati di dalam kasus berikut
ini. Kasus pertama, orang tua yang over
protective yaitu orang tua yang memberikan perlindungan kepada anaknya
secara berlebihan. Anak tidak diperbolehkan melakukan apapun karena takut
terluka, jatuh, dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan anak berpikir bahwa
dia tidak dapat melakukan apapun tanpa bantuan orang lain. Dampak jangka
panjang dari sikap orang tua yang over
protective pada anak adalah anak akan tumbuh menjadi anak yang mudah
pesimis dan tidak berani mengembangkan dirinya. Kasus kedua, orang tua yang
otoriter terhadap anak. Orang tua yang otoriter adalah para orang tua yang
kurang mengembangkan sikap demokratis.
Orang tua mengganggap bahwa segala sesuatu yang dia berikan adalah yang terbaik untuk anaknya tanpa melihat kebutuhan atau pendapat anak. Orang tua otoriter pada beberapa kasus juga cenderung berperilaku agresif ketika anak tidak mengikuti aturan-aturan yang telah dibuatnya sehingga dapat menimbulkan perilaku kekerasan terhadap anak. Pada kasus ini, anak yang tumbuh di dalam lingkungan keluarga yang otoriter cenderung akan memiliki sikap penakut, tidak berani berpendapat, takut salah, namun pada kasus sikap otoriter yang disertai perilaku agresif orang tua terhadap anak justru akan mengembangkan sikap agresif pula pada diri anak. Kasus ketiga, orang tua yang permisif.
Orang tua yang permisif adalah orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak. Apapun yang dilakukan anak serba diperbolehkan. Sikap demokratis berlebihan ini juga tidak sepenuhnya dapat dibenarkan karena anak pada dasarnya membutuhkan bimbingan dari orang tua. Anak-anak yang tumbuh di dalam pola asuh permisif cenderung akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang bertanggung jawab, manja, bertindak seenaknya sendiri, dan cenderung kurang memiliki rasa hormat terhadap orang lain.
Orang tua mengganggap bahwa segala sesuatu yang dia berikan adalah yang terbaik untuk anaknya tanpa melihat kebutuhan atau pendapat anak. Orang tua otoriter pada beberapa kasus juga cenderung berperilaku agresif ketika anak tidak mengikuti aturan-aturan yang telah dibuatnya sehingga dapat menimbulkan perilaku kekerasan terhadap anak. Pada kasus ini, anak yang tumbuh di dalam lingkungan keluarga yang otoriter cenderung akan memiliki sikap penakut, tidak berani berpendapat, takut salah, namun pada kasus sikap otoriter yang disertai perilaku agresif orang tua terhadap anak justru akan mengembangkan sikap agresif pula pada diri anak. Kasus ketiga, orang tua yang permisif.
Orang tua yang permisif adalah orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak. Apapun yang dilakukan anak serba diperbolehkan. Sikap demokratis berlebihan ini juga tidak sepenuhnya dapat dibenarkan karena anak pada dasarnya membutuhkan bimbingan dari orang tua. Anak-anak yang tumbuh di dalam pola asuh permisif cenderung akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang bertanggung jawab, manja, bertindak seenaknya sendiri, dan cenderung kurang memiliki rasa hormat terhadap orang lain.
Setiap apa yang diusahakan oleh orang tua di dalam
mendidik anak tentunya dengan niat anak agar tumbuh menjadi pribadi yang baik
di masa depan. Namun, kesalahan di dalam mendidik anak justru akan menciderai
anak. Oleh sebab itu, orang tua sebagai pendidik utama bagi anak harus memiliki
wawasan yang luas dalam memahami tumbuh kembang anak. Orang tua juga harus
memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap kecenderungan perilaku yang
menyimpang pada diri anak sehingga orang tua dapat segera mencari penyebabnya
dan memberikan solusi yang terbaik.
Di dalam mendidik anak, orang tua dan orang dewasa lain di dalam sebuah keluarga juga penting untuk melakukan diskusi di dalam menyamakan persepsi bagaimana mendidik anak dengan baik, benar dan sesuai dengan kebutuhan anak serta selalu mendengarkan pendapat-pendapat anak-anak.
Di dalam mendidik anak, orang tua dan orang dewasa lain di dalam sebuah keluarga juga penting untuk melakukan diskusi di dalam menyamakan persepsi bagaimana mendidik anak dengan baik, benar dan sesuai dengan kebutuhan anak serta selalu mendengarkan pendapat-pendapat anak-anak.
Posting Komentar untuk "Kesalahan dalam Mendidik Anak dan Pengaruhnya pada Perkembangan Anak"