Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PERAN KETELADANAN DOSEN DALAM KONSTRUKSI POLA PIKIR BERKEMBANG DAN PENGEMBANGKAN DIRI MAHASISWA

www.riviewbuku.com
Perguruan Tinggi merupakan salah satu wahana untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif. Dalam konteks persaingan global, perguruan tinggi diharapkan mampu mendesain mahasiswa menjadi generasi yang siap bersaing. Salah satu unsur penting di dalam menciptakan generasi yang siap bersaing adalah peran dosen di dalam proses perkuliahan. Dosen merupakan tokoh utama yang mewujudkan eksistensi perguruan tinggi dalam penciptaan, penyebaran dan pembaharuan IPTEK demi pencerdasan kehidupan bangsa (Putranto, 2017:67). 

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas pokok membawa perubahan positif, mengembangkan, dan mempublikasikan IPTEK dan seni melalui tridharma perguruan tinggi. Sesuai dengan tugas dan fungsi dosen di atas, maka sudah selayaknya seorang dosen mampu mentransformasikan IPTEK dalam proses perkuliahan demi menciptakan mahasiswa sebagai generasi yang berdaya saing.
Mahasiswa yang berdaya saing syarat dengan potensi pengembangan diri yang berkelanjutan sehingga setiap pengetahuan dan kompetensi dapat di upgrade sesuai dengan tuntutan zaman. Pengembangan diri (self-development) adalah suatu kesadaran untuk membangun keyakinan bahwa seseorang dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya melalui proses belajar dan latihan (Utomo,2013:48). Pengembangan diri merupakan suatu proses belajar mengenal keunikan, kelemahan dan kekuatan diri yang dikemudian digunakan untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. 
Baca juga: Menginspirasi melalui Profesi Dosen (Refleksi Kelas Inspirasi Trenggalek 4)
Proses pengembangan diri ini tidak terlepas dari keinginan seorang untuk senantiasa belajar memperbaiki diri dengan pola pikir yang berkembang (growth mindset). Pola pikir berkembang (growth mindset) merupakan kemampuan seseorang untuk mengatakan pada dirinya bahwa untuk mencapai kesuksesan maka dibutuhkan langkah besar dengan banyak penyesuaian diri dan belajar (Dweck, 2008:337). Kontruksi pola pikir berkembang menjadi dasar seorang mahasiswa untuk melangkah mengembangkan dirinya.

www.riviewbuku.com
Pengembangan diri kemudian dapat dijabarkan menjadi tiga ranah yaitu skill (keterampilan), knowledge (pengetahuan) dan attitude (sikap). Dalam proses perkuliahan hanya menekankan pada pengembangan pengetahuan sedangkan keterampilan dan sikap belum terbentuk secara utuh. Pengembangan keterampilan dan sikap ini dapat dilakukan di luar proses perkuliahan melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, kegiatan ekstra kampus, dan sebagainya. Peran dosen di dalamnya adalah sebagai pembimbing mahasiswa untuk mengkontruksi pola pikir berkembang yang selanjutnya diimplementasikan di dalam langkah pengembangan diri yang nyata.

Tidak dapat dipungkiri bahwa peran dosen dalam proses pembelajaran tidak dapat digantikan begitu saja oleh modul, multimedia, dan sebagainya. Dosen sebagai seorang profesional yang memiliki tugas utama menjalankan tridarma perguruan tinggi, di antaranya yaitu pendidikan dan pengajaran. Hal tersebut dapat dijabarkan bahwa tugas dosen tidak hanya membimbing mahasiswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, namun seorang dosen juga dituntut untuk membimbing mahasiswa dalam menginternalisasi nilai-nilai luhur atau karakter yang baik (Bali, 2013:801). Dengan demikian, pendidikan dan pengajaran di perguruan tinggi dapat mewujudkan pengembangan hardskill maupun softskill. Dalam proses tersebut, tentunya dibutuhkan seorang dosen berkarakter mulia yang mampu menjadi teladan.
www.riviewbuku.com

         Keteladanan dosen menjadi gambaran nyata yang akan mendorong mahasiswa untuk menuju kesuksesan. Secara psikologis, sifat bawaan manusia senantiasa membutuhkan tokoh teladan dalam hidupnya, yang dapat ditiru (Tim Dosen UPI, 2015:220). Selain itu, mahasiswa dapat terinspirasi dari motivasi yang diberikan oleh seorang dosen sehingga mendorong terjadinya proses pengembangan diri. Beberapa penelitian terdahulu tentang bentuk-bentuk keteladanan dosen menunjukkan hasil yang positif, di antaranya penelitian Astuti (2014:156) menunjukkan bahwa semakin tinggi profesionalisme dan keteladanan dosen, semakin baik pula nilai karakter mahasiswa. 


Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan sebesar 13,5%. Selanjutnya, penelitian Rosyidha, et.al. (2015:8) menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan sifnifikan antara keteladanan dosen dengan situasional awareness mahasiswa. Dimyati (2016:22) menjelaskan pada penelitiannya bahwa keteladanan dosen dalam wujud selalu memberi contoh datang tepat waktu dalam mengajar dapat meningkatkan karakter baik mahasiswa.

Berdasarkan kajian teori dan temuan beberapa penelitian terdahulu tersebut dapat disimpulkan bahwa keteladan seorang dosen memiliki peran yang signifikan di dalam proses pengembangan diri mahasiswa. Kajian teori juga memberikan gambaran secara umum relevansi antara keteladanan terhadap kontruksi pola pikir berkembang dan langkah nyata pengembangan diri. Oleh sebab itu, perlu dilakukan peningkatan peran keteladan dosen terhadap kontruksi pola pikir berkembang dan pengembangan diri mahasiswa.


Posting Komentar untuk "PERAN KETELADANAN DOSEN DALAM KONSTRUKSI POLA PIKIR BERKEMBANG DAN PENGEMBANGKAN DIRI MAHASISWA"