DAMPAK PERUBAHAN KURIKULUM 2013 EDISI REVISI DI INDONESIA
Dampak Perubahan Kurikulum 2013 Edisi Revisi di Indonesia
Kurikulum
adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar
mengajar dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan
beserta staf pengajarnya. Dapat dikatakan bahwa kurikulum adalah hal-hal yang
terjadi di bawah pengawasan sekolah, jadi selain kegiatan kulikuler yang formal
juga kegiatan yang tak formal. (Nasution, 2008:5)
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwasannya perubahan
kurikulum pendidikan di tingkat sekolah dasar dan menengah sudah terjadi
berkali-kali di Indonesia. Perubahan tersebut dari waktu ke waktu tentunya
menimbulkan suatu dampak yang cukup besar baik pendidik maupun peserta didik.
Dapat diibaratkan bahwa kurikulum adalah setir kendali kegiatan pembelajaran di
dalam kelas yang mana guru adalah seorang supirnya dan murid sebagai
kendaraannya yang membutuhkan sopir untuk mengendalikannya.
www.riviewbuku.com |
Erat sekali dan
sangat terlihat dengan jelas dampak perubahan kurikulum tersebut terhadap
performa guru dalam kegiatan belajar mengajar. Kegamangan yang dirasakan
guru-guru di sekolah terjadi sejak diberlakukannya kurikulum 2013 yang mana terdapat
cukup banyak perubahan yang ada didalamnya. Kegamangan tersebut semakin
diperparah dengan adanya kebijakan dari pemerintah memberlakukan 2 kurikulum
berbeda, yaitu adanya kurikulum 2006 dan 2013. Setelah adanya tinjauan bahwa
kurikum 2013 dianggap belum benar-benar matang dan guru-guru dianggap belum
siap menerapkannya keraguan guru terhadap dampak positif murid pun juga
menyebabkan kulikulum itu belum diterapkan sehingga pembelajaran yang
dilaksanakan cenderung membuat peserta didik menjadi bosan.
Diklat
atau pelatihan untuk guru dalam pemahaman kurikulum tersebut masih belum
merata, sehingga sebagian besar guru masih memiliki pengetahuan yang sedikit mengenai
pembelajaran kurikulum 2013. Meskirpun sudah diterapkannya kurikulum 2013 yaitu di
sekolah-sekolah yang dianggap telah mampu menjalankannya dengan cukup baik,
tapi hal ini dirasa belum cukup berhasil dalam penerapannya. Apalagi yang terbaru digunakannya kurikulum 2013 edisi revisi yang
diklaim penyempurna dari kurikulum 2013 sebelumnya. Terjadi pergeseran materi
pada kurikulum 2013 edisi revisi ini yang terkadang juga membuat bingung guru
di sekolah tersebut. Dengan minimnya pengengetahuan dan penerapan kurikulum
2013 yang belum sempurna sebelumnya hal ini tentunya juga dapat menimbulkan
masalah baru. Yang terjadi sekarang ini adalah kesulitan dimana-mana pada guru
dan peserta didik itu sendiri.
Kegelisahan
yang dirasakan oleh guru-guru tentunya berdampak pada performa
mereka dalam kegiatan belajar mengajar. Kegelisahan tersebut adalah tentang
teknik dan metode belajar mengajar apa yang seharusnya guru gunakan di dalam
kelas dan bagaimana caranya membuat siswa juga nyaman mengikuti kegiatan
belajar mengajar dengan tuntutan kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013
karena guru masih memiliki pemahaman yang kurang, sehingga metode yang
digunakan malah kurang variatif pada pelaksanaannya dan kurang sesuai dengan
model pembelajaran kurikulum 2013, selain itu waktu pembelajaran yang terbatas
sedangkan materi yang harus dibuat banyak dan harus segera disampaikan kepada
peserta didik, selain itu karena buku paket atau buku kerja guru kurikulum 2013
belum ada.
Ada kalangan
guru yang mengeluh bahwa siswa mereka tidak menyukai pembelajaran dengan
kurikulum baru karena mereka dituntut untuk aktif yang cenderung melatih siswa
untuk menjadi siswa yang mandiri dalam banyak aspek sedangkan mereka sebelumnya
telah terbiasa dengan metode spoonfed atau kurikulum yang lama yakni 2006 yang
mana guru banyak memberi penjelasan dan murid menyimak akan tetapi dalam
kegiatan ini ada beberapa murid yang
menyepelekan dan hanya mengandalkan guru dan akhirnya saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung terjadinya fenomena tidur di dalam kelas. Kalangan
guru-guru yang sudah lanjut usia juga merasa kurang nyaman dan mengalami dampak
dari perubahan tersebut, dimana kurikulum 2013 membutuhkan keahlian dalam
teknologi masa kini sedangkan mereka merasa sudah tua merasa agak kesulitan untuk belajar tentang teknologi masa kini.
Namun, dibalik
kalangan guru-guru yang merasa gelisah dengan adanya pergantian kurikulum 2013
tersebut, ada juga kalangan guru-guru yang merasa senang dengan pergantian
kurikulum tersebut. Mereka beranggapan bahwa kurikulum 2013 adalah suatu
inovasi dan motivasi yang dapat mengubah perilaku/sikap peserta didik menjadi
lebih baik dan juga dapat meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Sehingga, siswa menjadi anak yang cerdas, disiplin dan baik
budi pekertinya. Ditambah lagi setelah disempurnakan dengan kurikulum
2013 revisi, mereka beranggapan positif bahwa nilai-nilai pembelajaran yang
terdapat dalam kurikulum tersebut sangat dibutuhkan bagi siswa di zaman
sekarang ini.
Baik dampak
negatif, maupun positif, hal ini tentu dapat menjadi refleksi diri bagi
kalangan pendidik dan juga peserta didik tentang berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar mereka di dalam kelas.
Hal ini juga dapat menjadi pelajaran bagi yang berwewenang dan juga pihak
pemerintah untuk mangkaji secara lebih detil dalam penerapan kurikulum 2013
sehingga dampak-dampak perubahan tersebut dapat lebih diminimalisasi dan dengan
mudah pula menentukan jalan keluarnya. Guru-guru atau pendidik juga
membelajarkan diri untuk selalu memperbarui kompetensinya mengikuti
perkembangan zaman yang semakin cepat, zaman dimana teknologi menjadi syarat
penting demi kemajuan peserta didik. Guru yang sudah melek
teknologi akan mudah dalam mengikuti perkembangan kurikulum.
Posting Komentar untuk "DAMPAK PERUBAHAN KURIKULUM 2013 EDISI REVISI DI INDONESIA"