Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Landasan Filosofis Anda? Pandangan Pragmatis/Eksperimental

Apa Landasan Filosofis Anda? Pandangan Pragmatis/Eksperimental 

Hal yang menarik bagi pendidik yaitu saat kita belajar mengenai landasan filosofis pendidikan. Kita akan dihadapkan pada pertanyaan“Apa landasan filosofis anda? “. Setiap orang harus memiliki landasan tersendiri. Landasan filosofis individu yang satu dengan yang lain mungkin akan berbeda-beda tapi tetap tujuannya adalah untuk memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan. Saya merupakan penganut teori belajar kontruktivisme sejak dulu, jadi tetap pada pendirian saya bahwa setiap individu dapat membangun pengetahuannya masing-masing dengan cara mereka sendiri. Saya baru tersadar bahwa sebenarnya saya juga memiliki landasan filosofis tersendiri yang saya anut. Saya putuskan berdasarkan apa yang telah saya kerjakan bahwa saya adalah menganut pandangan pragmatis/eksperimental.
Saya sangat mengagumi dan mengikuti teori belajar kontruktivisme. Setiap saya mengajar, saya selalu menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yang merupakan pendekatan yang berbasis kontruktivisme. Dari ciri-ciri yang ada pada teori belajar kontruktivisme dan pendekatan CTL kemudian saya bandingkan dengan landasan-landasan filosofis yang ada pada buku berjudul Foundations of Education yang ditulis oleh Ornstein & Levin, saya memperoleh kesimpulan bahwa pendekatan kontruktivisme yang saya anut sangat sejalan dengan pandangan pragmatis/eksperimental. Hal tersebut saya simpulkan setelah saya mengkaji dari berbagai aspek dari pandangan tersebut, mulai dari metafisik, epistemologis, aksiologis, logika dan implikasinya terhadap pendidikan.
Secara metafisik, dari apa yang saya pelajari bahwa suatu fakta atau konsep itu didasarkan pada pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Dari aspek metafisik ini, saya juga mempelajari bahwa konsep kebenaran di atas dapat dituangkan ke dalam sebuah kurikulum pendidikan. Menurut saya kurikulum 2013 saat ini juga perlu mengadaptasi hal tersebut, karena pengalaman anak yang bisa membawa anak untuk membentuk sikap dan karakter sesuai dengan apa yang dituntut dalam kurikulum 2013.
Secara epistemologis, dari apa yang saya pelajari tersebut saya simpulkan bahwa untuk mengetahui kebenaran tersebut harus dilakukan proses pencarian dengan langkah-langlah menggunakan metode ilmiah. Apabila hal tersebut diterapkan dalam pendidikan, maka saya dapat menerapkannya pada pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan pernyataan pandangan pragmatis dilihat dari aspek epistemologis tersebut.
Secara aksiologis, dapat saya pelajari bahwa nilai-nilai/kebenaran dalam pandangan pragmatis bersifat situasional atau relatif. Kebenaran pada saat ini belum tentu menjadi kebenaran di masa yang akan datang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pandangan ini sangat menginginkan adanya perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan tidak bersifat kaku. Implikasi dari aspek aksiologis terhadap pendidikan adalah bagaimana membentuk karakter, sikap, dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai/kebenaran yang sesuai dengan perkembangan zaman dan keadaan. Dalam penerapan kurikulum 2013 saat ini, peserta didik juga dituntut untuk memiliki karakter dan sikap-sikap yang mampu mengantarkan Indonesia untuk bersaing dalam era global dan mengantarkan Indonesia menuju masa emasnya pada tahun 2020-2035.
Secara logika, pandangan pragmatis memiliki pola pikir yang induktif yaitu berangkat dari hal-hal yang khusus untuk membentuk sebuah generalisasi (khusus ke umum). Implikasinya terhadap pendidikan adalah ketika saya hendak menyusun struktur pengetahuan pada diri siswa maka saya harus memulainya dengan hal-hal yang khusus dengan materi-materi yang terdiri dari sub-sub bab atau sub-sub unit untuk kemudian diperoleh kesimpulan umum dalam satu bab atau unit materi tersebut.
Baca: LANDASAN POLITIK PENDIDIKAN
Secara umum pandangan pragmatis ini memberikan implikasi bahwa pendidikan harus melaksanakan pembelajaran yang berbasis pada proses pemecahan masalah dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Dalam pelaksanaannya mungkin saya dapat menggunakan model-model pembelajaran seperti Problem Based Learning (PBL), Project Based Learning, Contextual Teaching and Learning (CTL), dan sebagainya. Di dalam proses pembelajaran saya juga dapat menerapkan metode-metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif secara penuh, seperti metode inquirydiscovery, eksperimen dan sebagainya.

Posting Komentar untuk "Apa Landasan Filosofis Anda? Pandangan Pragmatis/Eksperimental "