Telaah Sumber Reliabilitas Instrumen, Analisis Butir dan Teknik Pengujiannya
A. Reliabilitas Instrumen
Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika tes tersebut menunjukkan hasil yang sudah nmencapai titik kejenuhan, artinya hasilnya akan sama meskipun dilakukan tes berulang-ulang. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Baker (dalam Harsiati, 2011) yang menyatakan bahwa suatu tes memiliki reliabilitas jika terdapat konsistensi hasil tes tersebut. Pendapat lain yang senada diungkapkan Sukardi (2011) bahwa suatu tes dikatakan reliabel jika memiliki konsistensi atau keajegan. Tes yang memiliki reliabilitas tinggi adalah tes yang memiliki konsistensi hasil yang mantap terhadap apa yang hendak diukur. Reliabilitas tes yang ajeg memberikan kontribusi terhadap terpenuhnya syarat validnya suatu tes serta menggambarkan secara praktis kebermanfaatan suatu tes.
Dalam kenyatan di lapangan tidak ada tes yang memiliki nilai koefisien reliabilitas yang sempurna. Skor yang ada di lapangan sebagian besar bervariasi karena faktor kesalahan varian sehingga dapat dikatakan tes yang memiliki reliabilitas tinggi merupakan tes yang menunjukkan kesalahan varian yang minim. Suatu tes juga dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika tes tersebut telah menghilangkan sumber-sumber kesalahan sebanyak mungkin (Sukardi, 2011).
Untuk memperoleh hasil tes yang memiliki reliabilitas yang tinggi maka ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu.
1) Dalam tes tersebut harus lebih banyak pertanyaan yang digunakan untuk menghubungkan setiap tujuan.
2) Tes harus dilakukan dengan cara yang terstandar, artinya tes diuji cobakan terlebih dahulu sebelumnya dan telah memperhatikan panjang tes, sebaran, dan kesulitas tes.
3) Setiap siswa yang diuji harus dalam kondisi yang sama sehingga gangguan tidak mempengaruhi perbedaan nilai.
4) Ujian harus dilakukan pada waktu yang sama untuk semua siswa.
5) Faktor yang terpenting yang dapat mempengaruhi reliabilitas tes adalah metode penskoran, terutama pada tes essai dan tes kinerja menggunakan rating scale (Kemp, 1994).
Untuk mengetahui taraf reliabilitas suatu tes dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu.
1) Reliabilitas tes ulang (test-retest)
Dalam menentukan taraf reliabilitas dengan metode test-retest dilakukan dengan memberi tes kepada siswa dalam dua kesempatan yang berbeda waktu dengan menggunakan tes yang sama (Nurkancana, dkk.1990). Hal tersebut senada dengan penjelasan dari Kemp (1994) bahwa dalam metode ini hanya ada satu seri tes tetapi diuji cobakan dua kali. Langkah ini dilakukan dengan memperhatikan tenggang waktu antara tes pertama dengan tes kedua, sebaiknya tidak terlalu dekat.
2) Reliabilitas pecahan setara (parallel forms)
Dalam menentukan taraf reliabilitas dan metode parallel forms “tidak dilakukan pengulangan pengukuran kepada subjek yang sama tetapi menggunakan tes yang setara yang diberikan pada subjek yang sama pada waktu yang sama” (Harsiati, 2011:109). Metode ini juga sering disebut bentuk ekivalen, maka tes yang hendak diukur reliabilitasnya dibuat identik dengan tes acuan (Sukardi, 2011:46). Jadi, metode pecahan setara/bentuk parallel/ekivalen intinya adalah untuk menentukan taraf reliabilitas suatu tes dengan menggunakan tes yang setara atau identik dengan tes acuan yang kemudian diberikan pada subjek yang sama pada waktu yang sama.
3) Reliabilitas belah dua (split-half)
Dalam menentukan taraf reliabilitas dengan metode belah dua ini hanya diperlukan waktu satu kali. Dalam pelaksanaannya, suatu tes hanya diberikan sekali kepada siswa. Sukardi (2011) menyatakan bahwa metode reliabilitas belah dua ini merupakan metode yang digunakan untuk mengukur reliabilitas internal atau keajegan dalam setiap item tes. Hasil tes yang telah dilaksanakan dalam waktu sekali tersebut kemudian dibelah menjadi dua bagian dan tiap-tiap bagian diberikan skor secara terpisah menggunakan prosedur ganjil genap maupun random (Nurkancana,1990).
B. Analisis Butir Tes dan Teknik Pengujian
Analisis butir menurut Mehrens & Lehmann (dalam Santyasa, 2005:3) adalah “proses menguji respon-respon siswa untuk masing-masing butir tes dalam upaya memberikan keputusan terhadap kualitas item”. Analisis butir tes dibedakan menjadi 2 berdasarkan bentuk tesnya yaitu.
a. Analisis butir untuk tes pilihan ganda
Di dalam analisis butir tes pilihan ganda, kualitas suatu item dapat digambarkan oleh daya beda tingkat kesukaran dan untuk tes pilihan ganda yang penting untuk diperhatikan adalah keefektifan pengecoh. Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis butir tes pilihan ganda adalah:
1) memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberi skor secara teliti dan cermat,
2) mengurutkan skor siswa dari tertinggi hingga yang terendah,
3) menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah dari skor-skor siswa,
4) menghitung jumlah siswa baik pada kelompok atas maupun kelompok bawah,
5) menghitung indeks kesukaran butir (IKB)
6) menghitung indeks baya beda butir (IDB)
7) menentukan keefektifan pengecoh (Santyasa, 2005).
b. Analisis butir untuk tes essay
Dalam analisis butir pada tes essay hanya mencakup IKB dan IDB. langkah-langkah analisis butir tes essay adalah:
1) mengkoreksi semua jawaban siswa pada semua butir tes,
2) mengurutkan skor siswa dari tertinggi hingga yang terendah,
3) menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah,
4) menghitung jumlah skor untuk masing-masing butir baik pada kelompok atas maupun pada kelompok bawah,
5) menentukan IKB dan IDB
(Santyasa, 2005).
DAFTAR RUJUKAN
Harsiati, T. 2011. Penilaian dalam Pembelajaran. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.
Kemp, J. E, Morrison, G. R & Ross, S. M. 1994. Designing Effective Instruction. New York: Macmillan College Publishing Company.
Nurkancana, W dan Sunartana, P. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional.
Santyasa, I.W. 2005. Analisis Butir dan Konsistensi Internal Tes. (Online), (http:// freewebs.com), diakses 22 Februari 2014.
Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Posting Komentar untuk "Telaah Sumber Reliabilitas Instrumen, Analisis Butir dan Teknik Pengujiannya"