TEORI DAN PRAKTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Penelitian
tindakan kelas (PTK) adalah bagian dari penelitian tindakan (action research).
Praktik PTK dalam Dunia
Pendidikan
Bagian Awal, memuat: halaman sampul, halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar (tabel, gambar, dan lampiran)
Bagian Inti, memuat: Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Paparan Data dan Temuan Penelitian, Bab V Pembahasan, Bab VI Penutup
Bagian Akhir, memuat: Daftar rujukan, Lampiran-lampiran, Riwayat hidup.
Penelitian
Tindakan Kelas adalah proses investigasi terkendali untuk menemukan dan
memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Proses pemecahan masalah tersebut
dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran di
kelas tertentu.
Ciri-Ciri
Utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
1.
Masalahnya berasal dari latar/kelas
tempat penelitian dilakukan.
2.
Proses pemecahan masalah tersebut
dilakukan secara bersiklus.
3.
Tujuannya untuk memecahkan masalah
pembelajaran di kelas, atau meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
4.
PTK
dilaksanakan oleh guru sendiri.
5.
Adanya refleksi diri.
Tahap-Tahap Penelitian
Tindakan Kelas (PTK)
1.
Mengidentifikasi permasalahan dalam PTK.
2.
Menganalisis permasalahan dan merumuskan
masalah untuk untuk keperluan PTK.
3.
Merencanakan tindakan perbaikan
berdasarkan contoh rumusan masalah yang diajukan.
4.
Memahami tahap pelaksanaan tindakan dan
cara Observasi-Interpretasi yang dilakukan sementara PTK berlangsung.
5.
Memahami cara menganalisis data hasil
obervasi serta melakukan refleksi berkenaan dengan tindakan perbaikan yang
dilaksanakan.
6.
Memahami cara merencanakan tindak lanjut
dalam siklus PTK.
Siklus
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Siklus dalam penelitian tindakan
kelas merupakan suatu proses yang harus dilakukan oleh peneliti secara runtut. Secara
umum siklus dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas:
1)
Planning (perencanaan)
2)
Acting (tindakan)
3)
Observing (pengobservasian)
4)
Reflecting (perefleksian)
Hasil
refleksi kemudian digunakan memperbaiki perencanaan berikutnya.
Model Siklus Penelitian
Tindakan Kelas (PTK)
Model siklus PTK sangatlah bervariasi,
dan sama dengan model siklus jenis action research yang lain. Para ahli
mengembangkan model siklus dalam beberapa model.
1.
Model Kurt Lewin
Model
Penelitian Tindakan yang dikemukakan oleh Kurt Lewin terdiri atas: perencanaan (planning),
tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
2.
Model Kemmis & Taggart
3.
Model John Eliot
4.
Model Mc Kernan
Mc
Kernan (dalam
Akbar, 2009:32)
menyatakan bahwa ada 7 langkah yang harus dicermati yaitu: 1) analisis situasi
atau kenal medan; 2) perumusan dan klarifikasi permasalahan; 3) hipotesis
tindakan; 4) perencanaan tindakan; 5) implementasi tindakan dengan
monitoringnya; 6) evaluasi hasil tindakan; 7) refleksi dan pengambilan keputusan
untuk pengembangan selanjutnya.
5.
Model Ebbut
Model siklus
yang dikembangkan Ebbut dibagi menjadi tiga daur dalam penelitian tindakan
kelas. Pertama,
ide
awal dikembangkan menjadi langkah tindakan pertama, kemudian monitoring
pengaruh tindakan terhadap subyek, dicatat akibat keberhasilan maupun
kegagalannya, kemudian revisi rencana umum tahap kedua. Kedua,
rencana
umum hasil revisi dibuat langkah tindakannya, dilaksanakan, monitoring efek
tindakan, didokumentasikan secara detail dan digunakan sebagai bahan untuk
masuk tahap ketiga. Ketiga,
tindakan dilakukan seperti tahap sebelumnya, dilakukan, didokumentasikan efek
tindakannya, kembali ketujuan umum penelitian apakah masalah yang dirumuskan
sudah terpecahkan.
6.
Model Stringer
Model
Stringer mencakup tiga kegiatan yaitu: 1) melihat masalah; 2) berpikir
memecahkan masalah dan 4) bertindak mengatasi masalah.
PTK berisi upaya peneliti dalam
mengatasi permasalahan pembelajaran yang harus dilakukan secara
kolaboratif. Peneliti mengawali
penelitian dengan upaya mengungkap penyebab dari permasalahan yang dialami.
Contoh: kesulitan siswa mempelajari pokok-pokok bahasan tertentu, kekurang
aktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, kesalahan konsep (miskonsepsi) yang
dialami siswa. Pengungkapan masalah selanjutnya diikuti dengan upaya pemecahan
masalah berupa tindakan untuk mengatasi masalah, meningkatkan kinerja guru,
serta kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Skripsi Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Skripsi Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Skripsi yang ditulis berdasarkan PTK
menjelaskan bagaimana upaya mengatasi permasalahan yang terjadi di suatu kelas.
Skripsi PTK cukup mengupayakan satu bentuk tindakan yang diberikan untuk
mengatasi masalah. Skripsi PTK masing-masing siklusnya minimal dilaksanakan
dalam tiga kali pertemuan. Model-model pembelajaran yang sering digunakan sebagai
tindakan dalam PTK yaitu model
pembelajaran berbasis masalah, model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran
kooperatif, model pembelajaran kontekstual (CTL), model pembelajaran tematik
terpadu dan lain-lain. Dalam melakukan PTK, peneliti harus mampu memilih
tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah di kelas.
Sistematika Penulisan
Skripsi PTKBagian Awal, memuat: halaman sampul, halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar (tabel, gambar, dan lampiran)
Bagian Inti, memuat: Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Paparan Data dan Temuan Penelitian, Bab V Pembahasan, Bab VI Penutup
Bagian Akhir, memuat: Daftar rujukan, Lampiran-lampiran, Riwayat hidup.
Judul
dalam PTK memuat what,
who, dan how. Menarik, ringkas (15-20 kata) dan jelas. Tertuju
pada peningkatan kualitas proses dan bukan ke hasil saja. Latar
belakang memuat uraian tentang permasalahan. Uraian mengenai masalah
menunjukkan antara idealisme teori dan fakta empiris yang dirasakan dalam proses
pembelajaran. Uraian kesenjangan hendaknya didasarkan pada observasi awal dan
refleksi awal yang disebutkan dengan jelas waktu dan tempatnya. Uraian juga
harus dilengkapi dengan data pendukung yang makin memperjelas kesenjangan
tersebut. Contoh: data pendukung berupa nilai rerata kelas pada materi sebelumnya.
Pilihan cara pemecahan masalah perlu dideskripsikan dengan jelas disertai
argumentasi mengapa cara pemecahan tersebut dipilih. Hasil kajian teoritis dan
empiris dikemukakan sebagai pemilihan tindakan. Argumentasi untuk mendukung
pemilihan tindakan disampaikan dengan kritis, logis, dan analitis sejalan
dengan teori-teori yang relevan dan
hasil penelitian terdahulu yang relevan atas keefektifan pemilihan
tindakan. Hasil kajian pustaka digunakan sebagai dasar penyusunan kerangka
berpikir yang menunjukkan keterkaitan antara masalah, teori, hasil penelitian
terdahulu yang relevan, dan pilihan tindakan.
Masalah-masalah
dirumuskan secara jelas, spesifik dan operasional dikaitkan dengan pemilihan
tindakan yang tepat dan hasil yang ingin dicapai. Orisinalitas tindakan: model
tindakan yang dipilih merupakan suatu hal yg baru, belum pernah dilakukan guru
sebelumnya, setidaknya dalam konteks permasalahan yang diteliti. Formulasi:
masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Teknis: kelayakan masalah
dan kemampuan peneliti melakukan penelitian dan memecahkan masalah. Peneliti
hendaknya memilih permasalahan yang bermakna, memiliki nilai praktis bagi guru
dan pengembangan keprofesionalannya. Uraian tentang manfaat penelitian bagi
siswa, guru, dan sekolah. Uraian manfaat berisi kelayakan masalah yang diteliti
terkait dengan manfaatnya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan tindakan yg dipilih.
Ruang
lingkup penelitian memaparkan keluasan cakupan penelitian yang dapat dibatasi
dgn pembatasan pd kelas atau sekolah tertentu. Keterbatasan penelitian
memaparkan hal-hal atau variabel yang sebenarnya dapat dicakup dalam penelitian
namun karena kesulitan metode atau prosedural tertentu tidak dpt dicakup dlm
penelitian (bukan keterbatasan waktu dan alat). Definisi operasional mendeskripsikan
makna praktis variabel-variabel utama yang dicakup dalam penelitian. Definisi
operasional ditekankan pada hal yang didefinsikan yang dapat diamati. Definisi
operasional memuat uraian masing-masing hal yang hendak ditingkatkan dan cara
mengukurnya.
Posting Komentar untuk "TEORI DAN PRAKTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS"